Makassar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua meminta Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan untuk membantu mengawasi investasi bodong yang banyak bermunculan di beberapa daerah di luar Sulsel.
"Beberapa tahun terakhir ini banyak sekali model investasi bodong dan semuanya sangat lihai mengelabui calon "member", makanya kita minta kepolisian untuk bantu melakukan pengawasan," ujar Kepala OJK Regional 6, Bambang Kiswono di Makassar, Senin.
Bambang Kiswono yang didampingi Indarto Budi Utomo dan Norma Shita saat bertemu Kapolda Sulsel, Irjen Pol Anton Charliyan diruangannya mengatakan, model investasi bodong dengan berbagai modus operandinya itu banyak di Pulau Jawa maupun kota besar lainnya di Indonesia.
Di Makassar sendiri, kata dia, sudah cukup banyak model investasi bodong dan sudah ada beberapa laporan baik yang sudah dirilis maupun yang sedang diawasinya. Bahkan pengakuannya ke Kapolda yang baru menjabat itu, bahwa ada juga model investasi dengan modus operandinya pembebasan utang bank yang sudah berjalan di Pulau Jawa.
"Kami memang lembaga yang mengawasi itu, tapi kami membutuhkan bantuan dari penyidik-penyidik yang memang khusus dibidang pengawasan perbankan dan investasi ini. Kita harus bersama-sama mencegah model penipuan ini," katanya.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk ikut membantu dan mengawasi investasi-investasi yang berpotensi merugikan masyarakat. "Pasti kita akan ikut mengawasi dan kita akan bersinergi dengan OJK. Memang model investasi dengan menawarkan banyak keuntungan itu sudah banyak dan ini yang perlu diwaspadai," katanya.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu juga mengaku akan menyiapkan anak buahnya yang memang menguasai keahlian dalam penyelidikan dan penyidikan pada kasus-kasus perbankan dan investasi lainnya.
