Komandan pasukan Al Quds, Qassem Soleimani (Foto: AP)
Teheran, Jurnas.com - Komandan Pasukan Quds dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Qassem Soleimani dan komandan kedua Mobilisasi Populer Irak (PMU), Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di ibukota Irak, Baghdad.
IRGC mengumumkan pada Jumat (3/1) pagi bahwa Mayor Jenderal Soleimani dan al-Muhandis menjadi tegwas dalam serangan yang helikopter AS. Kelompok pro-pemerintah Irak juga mengkonfirmasi insiden itu.
"Wakil kepala Hashed, Abu Mahdi al-Muhandis, dan kepala Pasukan Quds, Qasem Soleimani, tewas dalam serangan AS yang menargetkan mobil mereka di jalan Bandara Internasional Baghdad," kata juru bicara PMU, Ahmed al-Assadi.
"Musuh Amerika dan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan mujahidin Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," sambungnya.
Kelompok itu sebelumnya mengatakan, direktur humasnya, Mohammed Reza al-Jaberi dan empat anggota kelompok lainnya juga tewas setelah tiga roket Katyusha menghantam pangkalan militer di sebelah Bandara Internasional Baghdad di ibukota Irak.
Biro media pasukan sukarela yang lebih dikenal dengan kata Arab Hashd al-Shabai menggambarkan serangan Jumat pagi itu sebagai pemboman AS yang pengecut.
Roket-roket itu mendarat di dekat terminal kargo udara, membakar dua kendaraan dan melukai beberapa orang, kata Media Sel Keamanan Kementerian Dalam Negeri Irak dalam sebuah pernyataan sebelumnya.
Tak lama setelah serangan itu, para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan itu dilakukan terhadap dua sasaran yang terkait dengan Iran di Baghdad.
Sementara itu, sumber-sumber keamanan, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP bahwa delapan orang tewas dalam serangan itu.
Kejadian itu terjadi ketika militer AS mengatakan pihaknya melakukan serangan di Irak barat terhadap kelompok Kataib Hezbollah, yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer pro-pemerintah pada Minggu 29 Desember 2019.
Sumber-sumber keamanan Irak mengatakan sedikitnya 25 pejuang tewas dan setidaknya 55 lainnya cedera setelah serangan udara itu.
Pejabat senior Irak juga mengutuk serangan AS terhadap posisi Kataib Hezbollah sebagai pelanggaran kedaulatan Irak.
KEYWORD :Pengawal Revolusi Iran Qassem Soleimani Serangan Amerika Serikat