Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada pertemuan blok sayap kanan di Knesset (parlemen Israel) di Yerusalem al-Quds pada 20 November 2019. (Foto: AFP)
Tel Aviv, Jurnas.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu keceplosan menyebut negaranya memiliki senjata nuklir, ketika menyampaikan kesepakatan pipa gas bawah laut antara Israel dengan Yunani dan Siprus.
Namun segera setelah mengatakan hal tersebut, menurut Reuters pada Minggu (5/1), dia mengoreksi ucapannya, lalu tampak mengangguk dengan senyum malu-malu.
Israel selama ini diyakini memiliki senjata atom, namun tetap menyangkal bahwa negara itu memiliki senjata nuklir, dan tetap mempertahankan kebijakan ambiguitas tentang masalah ini selama beberapa dekade.
"Pentingnya proyek ini adalah bahwa kita mengubah Israel menjadi kekuatan nuklir," kata Netanyahu, sebelum akhirnya mengoreksi kekuatan nuklir menjadi "kekuatan energi".
Sesaat kemudian dia berhenti berpidato, mengakui kesalahannya dengan senyum, dan kemudian melanjutkan dengan komentarnya.
Diketahui, Netanyahu sedang berjuang untuk keberlangsungan politiknya dalam pemilihan 2 Maret 2020 mendatang, setelah dua pemilihan yang tidak meyakinkan pada April dan September. Pada November, dia didakwa dengan tuduhan korupsi.
PM Israel Benjamin Netanyahu Nuklir