Jakarta - Di jejaring media sosial, reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat apresiasi cukup positif. Netizen menilai keputusan Jokowi merombak kabinet yang sebagian besar mengarah keperbaikan ekonomi cukup memuaskan.
Menurut Rustika Herlambang, Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), masyarakat merespon positif dan netral keputusan Presiden. I2 merupakan perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan perangkat lunak "AI" (Artificial Intelligence).
"Sejauh ini media masih menunjukkan kepercayaan publik dengan kebijakan ini, selain menunggu kinerja kabinet baru. Sentimen negatif sebesar 18 persen," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/7).
Berdasarkan hasil kajian Indonesia Indicator (I2), pemberitaan perombakan kabinet sepanjang Rabu (27/7) mencapai 2.439 oleh 243 media di seluruh Indonesia. Respons di media sosial juga tak kalah seru. Berdasarkan kajian Indonesia Indicator, sebanyak 45.547 tweet dari 14.459 akun menyambut isu perombakan yang terjadi pada Rabu (27/7).
"Di media sosial Twitter isu ini juga direspons positif, meski dengan respons negatif yang lebih besar, yakni 24 persen. Namun, publik memberikan kepercayaan kepada Presiden Jokowi," ungkapnya.
Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan dominasi emosi 'Anticipation', disusul 'Trust', dan 'Joy'. Anticipation di sini diartikan bahwa netizen tengah memantau terhadap perkembangan isu 'reshuffle', terhadap nama-nama yang muncul, serta respon pasar.
"Netizen terlihat lebih hati-hati dalam menanggapi. Mereka mendukung keputusan ini, sekaligus ekspresi kegembiraan juga muncul. Emosi sedih maupun amarah ditemukan kecil," tuturnya.
Rustika mengungkapkan, dari nama-nama baru yang muncul, Sri Mulyani mendapat sambutan terbesar, yakni sebanyak 21.400 Tweet dengan emosi Trust terbesar, disusul 'anticipation', dan 'Joy'.
"Makna dari emosi ini adalah kepercayaan netizen terhadap kemampuan Sri Mulyani, diiringi harapan, serta kegembiraan netizen yang diekspresikan melalui munculnya nama Sri Mulyani," papar Rustika.
Dari nama-nama baru yang masuk, hanya terlihat emosi 'Anger', amarah, ditemukan pada cuitan yang ditujukan kepada Wiranto. Meski, kata Rustika, secara garis besar emosi marah dan kecewa ini lebih sedikit daripada emosi 'anticipation' yang ditujukan untuk Wiranto.
"Hal yang menarik ditemukan pada Anies Baswedan. Apabila di media 'online' (daring), nama Anies tidak banyak mendapat respons dibandingkan Rizal Ramli, Jonan, maupun Sudirman Said, namun emosi 'Sadness' (sedih) mendominasi, disusul emosi Suprprise (terkejut), dan anticipation dan trust," ungkap Rustika.
Dari sebanyak 2.947 tweet, lanjut Rustika, terlihat mereka merasa sedih atas peristiwa perombakan yang menimpa Anies.
"Keterkejutan terhadap nama Anies banyak dimunculkan lewat twiiter, sementara emosi trust lebih bicara mengenai kemampuan Anies� yang dianggap baik, sekaligus mempertanyakan reshuffle tersebut," papar Rustika./Ant
KEYWORD :reshuffle kabinet presiden jokowi perombakan kabinet respon positif media publik netizen sosia