Thailand- Gara-gara hanya membalas satu kata 'ja' atau 'ya' karena merespon pesan Facebook dari orang lain, seorang ibu dari aktivis kenamaan, Sirawith Seritwat, dihadirkan di mahkamah militer Thailand dengan dakwaan menghina keluarga raja setelah menulis satu kata saja di media sosial.
Ibu yang bernama Patnaree Chankij, 40 tahun, dituding kritis terhadap keluarga raja di negara itu. "Mahkamah militer hari ini (01/08) menerima kasus yang diajukan jaksa penuntut militer," kata Anon Nampa, pengacara yang mendampingi Chankij. Diberitakan AFP, Patnaree Chankij saat ini dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu sidang.
Pemerintah miiter Thailand melakukan penumpasan terhadap pembangkangan menjelang referendum mengenai rancangan undang-undang yang direncanakan akan digelar pada Minggu (07/08). Namun sejumlah pengkritik berpendapat RUU itu akan memperkuat undang-undang militer. Putra Patnaree, Sirawith Seritwat, adalah aktivis mahasiswa yang berkampanye menentang undang-undang baru.
Patnaree Chankij