Jakarta- Pihak Bandara Sultan Babullah Ternate di Maluku Utara, terpaksa harus menutup sementara penerbangan dari Rabu (3/8) hingga Kamis (4/8), karena terdapak sebaran abu vulkanik Gunung Gamalama yang menutupi sekitaran landasan pacu (runway).
Itu juga disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Hemi Pamuraharjo. Katanya, Hemi mengatakan informasi selanjutnya akan terus diperbarui dan disampaikan kepada masyarakat atau penumpang. "Atas informasi dari Bandara Ternate dilakukan penutupan bandara dari jam 06.11 hingga 09.00 WIB sesuai 'notice to airmen' (notam) nomor C4431/16," katanya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Pos Pengamatam Gunungapi Gamalama PVMBG melaporkan bahwa Gunung Gamalama meletus eskplosif lemah berupa abu vulkanik dengan tinggi 500-600 meter ke arah Tenggara hingga Selatan pada Rabu (3/8) pukul 06.28 WIT.
Menurut BMKG, pusat gempa dari 86 km Barat Daya Halmahera Barat, kedalaman 18 km, berkekuatan 4,6 SR, diikuti dengan tremor menerus dengan amplituda maksimum 1,5 mm. "Letusan gunung ini diduga dipicu gempa pada pukul 06.14.12 WIT dimana terekam gempa tektonik 4,6 Skala Richter," katanya.
Sutopo menjelaskan guncangan gempa menyebabkan adanya tekanan dalam dapur magma Gunung Gamalama yang selanjutnya pada pukul 06.28 WIT terjadi erupsi tipe eksplosif lemah berupa hembusan abu berwarna putih kelabu hingga abu-abu dengan tinggi sekitar 500-600 meter ke arah Tenggara hingga Selatan.
"Suara gemuruh terdengar tiga kali. Pada waktu 07.09 WIT, 07.12 WIT dan 07.13 WIT. Hembusan abu mulai menurun pada pukul 06.55 WIT," katanya.
Berdasarkan pengecekan di lapangan oleh petugas BPBD dan PVMBG, lanjut dia, menunjukkan material abu ditemukan tipis di daerah Ake Huda (sebelah selatan-tenggara lereng G. Gamalama). "Upaya yang dilakukan adalah koordinasi dengan BPBD, otoritas bandara, Polisi dan TNI di Ternate telah dilakukan. Masyarakat belum perlu mengungsi," katanya.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Dia mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk tetap tenang dan tidak termakan isu-isu yang sumbernya bukan dari PVMBG atau Pos Pengamatan Gunungapi Gamalama. PVMBG telah menyusun VONA (Volcanic Observatory Notice for Aviation) untuk peringatan sebaran abu vulkanik di udara untuk keselamatan penerbangan telah dibuat dan dikirimkan ke pihak-pihak terkait.
Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunungapi Gamalama masih Waspada (tingkat II) dengan rekomendasi tidak boleh ada aktivitas penduduk dalam radius 1,5 kilometer. "Evaluasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk penetapan peningkatan tingkat aktivitas dan rekomendasinya," katanya.
KEYWORD :