Anggota Komisi I DPR, Syaifullah Tamliha
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah mendapat apresiasi yang telah sigap memulangkan 238 warga negara Indonesia dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, yang menjadi kota endemik virus corona atau 2019-nCoV (novel coronavirus).
Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengatakan, Indonesia semestinya menyediakan pulau untuk dikelola dengan baik. Sehingga, 238 WNI tidak seharusnya yang dipulangkan dari Wuhan itu dikarantina di Natuna."Menghadapi masalah ini sebenarnya Indonesia itu memiliki banyak pulau, tetapi kita tidak bisa mengelola pulau-pulau itu untuk karantina. Pulau-pulau itu semestinya ada yang khusus, seperti (untuk) hal semacam ini semestinya tidak perlu ditempatkan di Natuna," kata Tamliha, dalam diskusi bertema "Efek Domino Virus Corona" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/2).Ia menegaskan, masih banyak pulau lain di Indonesia yang bila dikelola dengan baik, bisa dijadikan tempat karantina. "Namun, kita tidak bisa menyiapkan pulau-pulau itu untuk dikelola, tetapi begitu pulau-pulau kita diganggu baru kita ribut," ujar Tamliha.Baca juga :
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
"Padahal, yang disebut kedaulatan negara itu hanyalah 16 mil dari garis pantai. Itulah kedaulatan negara. Kalau ZEE itu 200 mil dari bibir pantai. Jadi, antara garis dengan bibir saja sudah berbeda," jelas Tamliha.Ia menjelaskan, sungguh menjadi sebuah pemandangan yang kurang bagus ketika kapal-kapal perang Indonesia berada di ZEE. Padahal, kata dia, kapal mana pun sebenarnya boleh melintasi ZEE karena tidak ada larangan selagi tidak mengeksploitasi sumber daya yang ada di sana.
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
Warta DPR Komisi I DPR Virus Corona