Ilustrasi virus corona (Foto: Lizabeth Menzies/AFP)
Beijing, Jurnas.com - Jumlah tewas akibat virus korona baru China melonjak menjadi 722 pada Sabtu (8/2), melampaui korban dari wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di daratan China dan Hong Kong hampir dua dekade lalu.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), sebanyak 86 orang lainnya meninggal akibat virus itu, dengan semuanya kecuali lima di provinsi Hubei yang terpukul keras, tempat penyakit itu muncul pada Desember.
Dalam pembaruan hariannya, komisi itu juga mengonfirmasi 3.399 kasus baru lainnya. Sekarang, ada lebih dari 34.500 orang yang terinfeksi wabah yang dikonfirmasi di seluruh China.
SARS, suatu penyakit dalam keluarga yang sama dengan virus corona baru, menyebabkan hampir 650 orang meninggal di daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.
Lebih dari 120 lainnya meninggal di seluruh dunia.
China berjuang untuk menahan virus saat ini meskipun telah menempatkan sekitar 56 juta orang di bawah penguncian efektif di Hubei dan ibukota provinsi, Wuhan.
Kota-kota lain yang jauh dari pusat gempa juga telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga orang di dalam ruangan, membatasi jumlah orang yang dapat meninggalkan rumah mereka.
Kematian seorang dokter Wuhan berusia 34 tahun pada hari Jumat yang dihukum karena meningkatkan kekhawatiran tentang virus tersebut pada bulan Desember memicu curahan kesedihan dan kemarahan atas penanganan krisis oleh pemerintah.
Virus ini telah menyebar ke dua lusin negara, mendorong beberapa pemerintah untuk melarang kedatangan dari Tiongkok dan mendesak warganya untuk menghindari bepergian ke negara itu. Beberapa merekomendasikan warganya untuk meninggalkan China.
Maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke dan dari China.
Setidaknya 61 orang di atas kapal pesiar Jepang terbukti positif mengidap virus corona baru, dengan ribuan penumpang dan kru harus dikarantina dua minggu.
KEYWORD :Gejala Virus Corona Darurat Virus Corona Asia Barat Kota Wuhan
