Virus Corona (Foto: CNN)
Jenewa, Jurnas.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut mayoritas kasus virus corona yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China merupakan kasus ringan.
Dari 17.000 kasus yang ditemukan otoritas China, 82 persen dari kasus tersebut tergolong ringan, 15 persen parah, dan 3 persen kritis, menurut ahli epidemiologi WHO Maria van Kerkhove.
Mengacu pada angka keseluruhan, dia menambahkan, "Kami tahu bahwa 2 persen atau kurang dari 2 persen dari kasus yang dilaporkan, (korban) telah meninggal."
Setidaknya per hari ini, Sabtu (8/2), 34.000 orang telah terinfeksi secara global oleh virus, yang telah menewaskan lebih dari 700 orang, terutama di China.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, beberapa negara masih gagal berbagi data klinis tentang kasus-kasus virus yang dikonfirmasi, dan mendesak agar segera dilakukan.
"Kami memiliki musuh bersama yang berbahaya dan yang dapat membawa pergolakan serius, sosial, politik dan ekonomi. Ini adalah waktu untuk melawannya dan bersama-sama," kata Tedros pada Jumat (7/2) kemarin.
Tedros juga menunjukkan bahwa antara Rabu dan Kamis, jumlah kasus virus yang dilaporkan menurun. Dia menyebut ini merupakan kabar baik. Namun jumlahnya tetap berpeluang meningkat lagi.
Rudal Jarak Jauh Terbaru Angkatan Laut AS dapat Mengubah Keseimbangan di Laut Cina Selatan
WHO menambahkan, harga sejumlah barang naik 20 kali lipat dari biasanya, dan Tedros mengatakan kepada awak media bahwa masalahnya diperburuk oleh "penggunaan masker yang tidak tepat" oleh orang-orang yang tidak sakit atau staf medis.
"Sekarang ada tumpukan persediaan dan simpanan empat hingga enam bulan. Stok masker dan respirator global sekarang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan WHO dan mitra kami," katanya. Tedros menambahkan, "Ada masalah moral di sini."
Setelah berbicara dengan kelompok rantai suplai produsen dan distributor pada Jumat kemarin, Tedros memuji perusahaan-perusahaan yang telah berjanji untuk menjual hanya kepada staf medis.
WHO awal pekan ini mengatakan sudah mulai mengirim masker, sarung tangan, respirator, baju pelindung, dan alat tes ke negara-negara yang membutuhkan bantuan.
KEYWORD :
Virus Corona China WHO