Selasa, 31/12/2024 00:31 WIB

Pakar Republik Anggap Trump Capres Sembrono

Menanggapi surat itu, Trump balik menyerang dengan mengatakan bahwa para tokoh itu adalah bagian dari 'kaum elit Washington yang gagal' yang mencoba bertahan di kekuasaan.

Amerika - Sebanyak 50 pakar keamanan nasional partai Republik menandatangani surat terbuka yang memperingatkan kepada  calon presiden partai itu, Trump/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Donald Trump dengan menyebutkan akan menjadi presiden yang paling sembrono dalam sejarah Amerika Serikat.

"Dia melemahkan otoritas moral AS sebagai pemimpin dunia bebas," bunyi surat itu. "Dia tampak tidak memiliki pengetahuan dasar dan keyakinan terkait Konstitusi AS, hukum-hukum AS, dan lembaga-lembaga AS, termasuk toleransi beragama, kebebasan pers, dan peradilan yang independen."

"Tak satu pun dari kami akan memilih Trump/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Donald Trump," tulis surat itu.

Sebagian penandatangan pernah menolak untuk menandatangani surat sejenis pada bulan Maret lalu. Para tokoh itu, antara lain mantan direktur CIA Michael Hayden yang menyebut  Trump tidak memiliki karakter, nilai-nilai dan pengalaman untuk menjadi presiden.

Surat terbuka itu muncul setelah sejumlah tokoh terkemuka Partai Republik menyuarakan penentangan terhadap taipan properti itu. Menanggapi surat itu, Trump balik menyerang dengan mengatakan bahwa para tokoh itu adalah bagian dari 'kaum elit Washington yang gagal' yang mencoba bertahan di kekuasaan.

Dalam beberapa kesempatan, Trump menyuarakan perbedaanya dengan tradisi kebijakan luar negeri Partai Republik. Ia mendukung penggunaan metoda penyiksaan dalam pemeriksaan dan menyebutkan Korea Selatan dan Jepang harus mempersenjatai diri dengan nuklir. Trump juga mempertanyakan apakah AS harus menghormati komitmen pada NATO.

Dalam pernyataan balik, Trump mengatakan nama-nama di surat itu adalah orang-orang yang harus dirujuk rakyat Amerika untuk mencari jawaban tentang mengapa dunia jadi berantakan. "Kita berterima kasih kepada mereka untuk muncul ke depan sehingga semua orang di negara ini tahu siapa yang membuat dunia menjadi tempat yang berbahaya," lanjutnya.

Para tokoh lain yang menandatangani surat itu adalah bekas deputi Menteri Luar Negeri John Negroponte yang juga bekas direktur pertama badan intelijen nasional; Robert Zoellick, juga mantan deputi Menlu sekaligus mantan Presiden Bank Dunia; dan dua mantan deputi Menteri Keamanan Dalam Negeri, Tom Ridge dan Michael Chertoff. (bbc)

 

KEYWORD :

Donald Trump Trump Partai Republik Amerika Serikat Hillary Clinton




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :