Selasa, 31/12/2024 00:40 WIB

Ini Jumlah Korban Sebenarnya Serangan Rudal Iran di Pangkalan Ain al-Assad

Operasi yang disebut pengecut dilakukan di bawah arahan langsung Presiden AS Donald Trump dan Departemen Pertahanan AS bertanggung jawab penuh atas pembunuhan itu.

Pasukan Amerika Serikat (AS) saat melakukan mengevakuasi kawannya yang terkena serangan (Foto: Press TV)

Teheran, Jurnas.com - Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan mengumumkan jumlah kasus cedera otak traumatik (TBI) di antara tentaranya setelah serangan balasan Iran di sebuah pangkalan militer AS di Irak bulan lalu.

Para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim sebelum pengumuman itu, mengatakan kepada Reuters pada Senin (10/2) bahwa ada lebih dari 100 kasus TBI setelah serangan tersebut, naik dari 64 yang dilaporkan sebelumnya bulan lalu.

Pentagon sudah menyatakan berminggu-minggu setelah serangan balasan itu bahwa jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena gejala TBI dapat membutuhkan waktu untuk terdeteksi.

Pada 8 Januari, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran menembakkan peluru kendali balistik ke pangkalan udara Ain al-Assad di provinsi Anbar, Irak barat.

Operasi rudal itu sebagai tanggapan terhadap pembunuhan 3 Januari oleh teroris AS Letnan Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC, dan Abu Mahdi al-Muhandis, komandan kedua Mobilisasi Populer Irak (PMU), dan sekelompok teman mereka di Baghdad.

Operasi yang disebut pengecut dilakukan di bawah arahan langsung Presiden AS Donald Trump dan Departemen Pertahanan AS bertanggung jawab penuh atas pembunuhan itu.

Kedua komandan mendapatkan penghormatan yang mendalam di antara negara-negara Muslim atas upaya mereka dalam menghilangkan kelompok teroris Daesh Takfiri yang disponsori AS di wilayah tersebut, khususnya di Irak dan Suriah.

Di Gedung Putih, Trump dengan tegas membantah rudal Iran meninggalkan korban. Namun Teheran mengatakan militer AS melakukan sedikitnya sembilan serangan mendadak setelah operasi, membawa yang terluka ke Yordania dan wilayah yang diduduki Israel, sementara helikopter Chinook memindahkan yang terluka ke rumah sakit AS di Baghdad.

Putus asa dan di bawah tekanan dari Kongres, administrasi Trump secara bertahap mengumumkan korban dari serangan Iran, yang paling baru mengklaim bahwa 64 tentara AS didiagnosis dengan cedera otak traumatik.

Menurut data Pentagon, Sekitar 408.000 anggota layanan telah didiagnosis mengalami cedera sejak tahun 2000. 

Para anggota parlemen Irak dengan suara bulat menyetujui sebuah RUU bulan lalu yang menyerukan penarikan semua pasukan asing pimpinan-AS dari negara Arab setelah pembunuhan dua komandan tinggi.

KEYWORD :

Amerika Serikat Cedera Otak Traumatik Serangan Iran Qassem Soleimani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :