Minggu, 24/11/2024 12:40 WIB

Serangan Sekelompok Pria Bersenjata Tewaskan Puluhan Warga Mali Tengah

Dogon telah hidup di Mali tengah selama berabad-abad dan secara tradisional petani menetap

Tentara Mali Tengah (foto: Al Jazeera)

Jakarta, Jurnas.com - Setidaknya 40 orang, termasuk sembilan tentara, tewas dalam serentetan serangan di Mali tengah, Jumat (14/02) waktu setempat.

"Setidaknya 31 warga sipil tewas dalam serangan semalam di Ogossagou," kata pemerintah dilansir Al Jazeera, Sabtu (15/02).

Maret lalu, 160 orang tewas di sebagian besar desa Fulani dalam pembantaian yang dituduhkan kepada milisi Dogon.

Kepala desa Aly Ousmane Barry mengatakan, sekitar 30 pria bersenjata melakukan serangan tersebut.

"Pondok dan tanaman dibakar, ternak dibakar atau dibawa pergi," tambahnya, bersumpah bahwa pemerintah akan menemukan pelaku.

Seorang pejabat pemerintah setempat, yang meminta anonimitas, sebelumnya mengatakan 28 orang hilang.

Dia menyalahkan serangan pada kelompok pemburu Dogon, pernyataan yang tidak dapat diverifikasi secara independen.

Bentrokan antara kelompok etnis Dogon dan Fulani sering terjadi, memperparah situasi keamanan yang mengerikan di daerah semi-kering dan padang pasir Mali, di mana serangan oleh kelompok bersenjata sering terjadi.

Dogon telah hidup di Mali tengah selama berabad-abad dan secara tradisional petani menetap. Orang-orang Fulani semi-nomaden dan sebagian besar adalah peternak dan pedagang ternak yang bergerak melintasi Afrika Barat.

Delapan tentara tewas dalam serangan
Dalam serangan lain Jumat malam, delapan tentara Mali tewas dan empat lainnya cedera dalam serangan di desa Bentia di wilayah Gao tengah, kata militer.

Pasukan Mali juga menderita "kerusakan materi," kata militer di situs media sosial, tanpa menunjukkan siapa yang melakukan serangan itu.

Juga pada Jumat, seorang tentara tewas dalam serangan di sebuah kamp militer di Mondoro di Mali tengah, kata pejabat keamanan.

KEYWORD :

Mali Tengah Serangan Bersenjata Korban Jiwa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :