salah satu pengurus Badan Pengurus Pusat KKMSB, Arwin Welhalmina
Jakarta, Jurnas.com - Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) akan menyiapkan pendampingan hukum terhadap warga Sulbar yang menjadi korban penganiayaan masyarakat Papua beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan salah satu pengurus Badan Pengurus Pusat KKMSB, Arwin Welhalmina dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (26/02) sebagai tanggapan atas viralnya video penganiayaan Yus Yunus oleh masyarakat Papua di media sosial yang berujung pada kematian.
"Inikan soal pidana pembunuhan, BPP KKMSB melalui Ketua Umum kami Asri Anas sudah koordinasi dengan BPW KKMSB Papua sejak hari kemarin agar menyiapkan pendampingan hukum terhadap warga kami korban pembunuhan di kabupaten Dogiyai untuk diproses sampai tuntas," kata Arwin.
Sebelumnya penganiayaan Yus Yunus sempat viral di media sosial. Penganiayaan itu dilakukan karena Yunus diduga menabrak babi yang melintas di jalan Trans Nabire pada hari Minggu (23/02) lalu.
Akibat penganiayaan itu Yunus yang merupakan supir truk asal Polman ini tewas di tempat akibat hantaman kayu dan batu yang terjadi di depan mata kepala beberapa personil kepolisan yang berada di lokasi kejadian.
Arwin yang merupakan mantan Ketua Umum Mahasiswa Sulbar juga mengucapkan berbelasungkawa atas meninggalnya Yunus. Namun, ia menyesalkan keberadaan polisi yang tak dapat melerai amukan massa terhadap Yunus hingga menghembuskan napas terakhir.
"Dan ini kejadian seharusnya tidak ada korban sampai meninggal dunia, sebab di sana ada banyak polisi yang berpakaian lengkap dengan senjatanya," ujarnya.
Selain itu, Arwin berharap kejadian ini tak menyulut emosi masyarakat mandar dimana pun berada, karena bagaimana pun, kata Arwin, semua sudah diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kami berharap warga mandar di seluruh Indonesia untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi mengambil tindakan di luar jalur hukum," tandasnya.
Arwin menambahkan bahwa perlu adanya keseriusan mengurus papua termasuk penambahana personil kepolisan agar tidak terjadi konflik yang lebih meluas.
"Kami meminta Mabes Polri untuk serius mengurus keamanan Papua dan meminta penambahan personil kepolisan diterjunkan lebih banyak lagi, mengingat akumulasi dari tindakan kesadisan yang sering merenggut nyawa agar bisa memberi rasa aman terhadap tiap warga negara," harapnya.
"Jangan sampai negara terkesan tak berdaya atas tindakan anarkis segelintir orang sehingga bisa menjadi letupan konflik horizontal lebih meluas dikemudian hari," tutupnya
KEYWORD :BPP KKMSB Masyarakat Papua