Jum'at, 27/12/2024 01:25 WIB

Harimau Sumatera Terancam Punah

Status Harimau Sumatera yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN itu masuk dalam daftar merah spesies yang terancam dan masuk klasifikasi satwa kritis

Jambi - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi menyebutkan, tingkat populasi Harimau Sumatera (Panthrea tigris sumatrae) di hutan provinsi itu menurun karena sejumlah faktor. Untuk mempertahankan berbagai ancaman, akan dilakukan upaya seperti monitoring populasi di habitatnya.

Populasi Harimau Sumatera di Jambi menurun diantaranya karena berkurangnya tutupan kawasan hutan dan juga maraknya perburuan, sehingga habitatnya semakin terganggu.  "Populasi Harimau Sumatera yang terpantau saat inihanya tinggal sekitar 150 ekor. Itu bisa kurang dan juga lebih," kata Kepala BKSDA Jambi, Syahimin di Jambi, Senin.

Status Harimau Sumatera yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN itu masuk dalam daftar merah spesies yang terancam dan masuk klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered). Harimau Sumatera, kata Syahimin termasuk dalam 25 spesies satwa yang harus ditingkatkan populasinya sesuai dengan rencana jangka menengah BKSDA.

"Dalam rencana itu populasi Harimau Sumatera harus ditingkatkan populasinya setidaknya tiga persen hingga lima tahun ke depan. Misalnya yang tadinya ada seratus ekor bisa bertambah tiga ekor," ujar Syahimin.

Harimau Sumatera atau yang biasa disebut raja rimba itu dalam satu tahun sekali melahirkan bisa sampai dua atau tiga anak harimau. "Dari kelahirannya itu belum tentu semua akan hidup atau bahkan hidup sampai dewasa. Kadang harus terjadi seleksi alam dan juga itu kalau tidak dibunuh orang," kata dia.

 

KEYWORD :

Harimau Sumatera




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :