Harry Ponto
Jakarta, jurnas.com - Advokat Harry Pontoh digadang-gadang sebagai salah satu kandidat kuat Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dalam Munas III di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, 28 Februari - 2 Maret 2020.
"Saya tidak mengajukan diri, tapi memang ada beberapa cabang mencalonkan saya," ujar Harry melalui pesan singkat usai pembukaan Munas Peradi III, Jumat (28/2/2020).
Harry memang sejak awal digadang-gadang sebagai calon kuat ketum Peradi. Ia kabarnya akan berebut suara dengan tiga kandidat lainnya, yakni Juniver Girsang, Hasanudin Nasutian, dan Patra Zen.
"Kalau dicalonkan dan dipercaya, maka itu amanat," tegas Harry.
Munas III Peradi dibuka oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly. Ia menggantikan Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin yang berhalangan hadir. Munas III Peradi ini bertajuk “Advokat Era Industri 4.0”
Dalam sambutannya, Yasonna berkelakar bahwa menyatukan organisasi Peradi lebih sulit daripada menyatukan partai politik (parpol) di Indonesia.
Dia tak mengerti, mengapa konflik yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu tak kunjung selesai dan Peradi belum juga bergabung.
Seperti diketahui, di dalam tubuh Peradi terjadi pertikaian antara tiga kubu yaitu kubu Peradi yang diketuai Fauzi Yusuf Hasibuan, kubu Juniver Girsang, dan kubu Luhut Pangaribuan.
"Empat tahun lalu, saya baru menteri dan setahun kemudian saya mencoba mendamaikan Peradi. Setelah (konflik internal) Golkar dan PPP. Rupanya (Peradi) lebih sulit daripada mendamaikan parpol,” ujar Yasonna di Ancol, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Selama Peradi masih bertikai, Yasonna mengaku tak pernah datang dalam setiap undangan dari kubu mana pun. Ini dilakukannya sebagai bentuk keadilan agar tak terjadi kesalahpahaman yang lebih luas lagi.
Ketiga kubu Peradi kini sudah melunak dan melakukan pertemuan serta menandatangani perjanjian yang disaksikan Yasonna dan juga Menko Polhukam, Mahfud MD, di Kantor Kemenko Polhukam, beberapa waktu lalu.
Harry Pontoh Munas III Peradi