Nicolas Maduro (Foto: Reuters)
Caracas, Jurnas.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro memerintahkan "karantina kolektif" enam negara bagian dan ibu kota, Caracas. Imbauan yang baru berlaku mulai Senin (16/3) itu bertujuan memperlambat penyebaran virus corona.
Venezuela sudah mengkonfirmasi 17 kasus dan tidak ada kematian, tetapi pembusukan sistem kesehatan publik setelah bertahun-tahun krisis ekonomi menimbulkan kekhawatiran akan kemampuan Maduro mengendalikan penyebarannya virus tersebut.
"Pada pukul lima pagi, kami akan memasuki karantina sosial," kata Maduro. "Tidak ada pilihan lain. Kita harus pergi ke karantina, atau pandemi dapat secara brutal dan tragis menjatuhkan negara kita."
Dilansir dari Arab News, beberapa kegiatan mendapat pengecualian, yakni distribusi makanan, layanan kesehatan, transportasi, dan keamanan.
Pada Minggu (15/3), militer dikerahkan di seluruh wilayah tersebut sebagai bagian upaya pemerintah mendukung sistem kesehatan.
Televisi pemerintah menunjukkan pasukan berseragam mengenakan topeng wajah, sementara perwira tinggi mendesak warga untuk menghindari pertemuan publik.
Pemerintah sebelumnya sudah menangguhkan sebagian besar penerbangan internasional dan membatalkan sekolah. Kolombia menutup perbatasan antara kedua negara, memberikan pukulan bagi warga perbatasan Venezuela yang sering berbelanja dan bekerja di negara tetangga.
Pihak berwenang mewajibkan orang memakai masker untuk memasuki transportasi umum.
Sebelum Maduro mengumumkan imbauan tersebut, Distrik Caracas timur, Petare kebanjiran manusia untuk membeli keperluan pokok. "Saya panik," kata seorang guru, Yamilys Leon.
"Aku membeli cukup untuk seminggu karena aku tidak punya uang untuk membeli lebih banyak, tetapi siapa yang tahu berapa lama kita berada dalam situasi ini?" sambungnya.
Rumah sakit di Venezuela telah kehilangan sejumlah besar profesional medis dan sangat bobrok sehingga, dalam beberapa kasus, staf menggunakan ember cat sebagai toilet improvisasi dan menggunakan kembali sarung tangan bedah.
Para profesional medis menyatakan keprihatinannya bahwa sistem kesehatan akan cepat kewalahan.
Maduro mengatakan, sanksi AS yang dimaksudkan untuk memaksanya lengser menyebabkan perusahaan dan bank asing menolak layanan kepada pemerintahnya, dan mendesak Washington untuk mencabut langkah-langkah tersebut.
KEYWORD :Presiden Venezuela Nicolas Maduro Karantina Sosial Virus Corona