Ujian nasional (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendukung kebijakan pemerintah membatalkan Ujian Nasional (UN) tahun ini, menyusul penyebaran virus corona baru (Covid-19) di Tanah Air.
Menurut Sekjen FSGI, Heru Purnomo, UN selama ini memang sudah tidak bermanfaat lagi semenjak tidak menjadi penentu masuk ke jenjang berikutnya, maupun masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
"UN SMA tak bermanfaat secara praktis untuk masuk ke jenjang berikutnya, PTN. Sebab masuk PTN bukan dengan nilai hasil UN, melainkan melalui Undangan (Nilai Rapor) dan Tes UTBK," ujar Heru kepada Jurnas.com pada Rabu (25/3).
Sementara Wakil Sekjen FSGI Satriwan Salim menilai kedudukan, tujuan, dan fungsi UN untuk tingkat SD-SMP juga tak terlalu relevan lagi.
Pasalnya untuk masuk SMP dan SMA selama tiga tahun terakhir sudah menggunakan mekanisme zonasi yang memiliki 3 jalur yakni jarak rumah (zona), Prestasi Siswa (Akademik dan non akademik), serta perpindahan orang tua, termasuk afirmasi.
FSGI Desak Nadiem Tunda Pembelajaran Tatap Muka
"Jadi walaupun ada jalur prestasi dalam PPDB, tetapi prestasi yang dimaksud tak hanya dilihat dari Nilai UN, melainkan bisa juga dilihat dari prestasi nilai rapor, nilai Ujian Sekolah, dan prestasi non-akademik lainnya seperti juara vokal, menggambar, mendongeng, debat, olahraga, seni musik dan lainnya," ujar Satriwan.
"Artinya nilai UN bukan lagi satu-satunya parameter prestasi siswa," sambung dia.
UN 2021 Batal, Ini Syarat Pengganti Kelulusan
Satriwan melanjukan, bagi siswa SMA/MA, ditiadakannya UN 2020 ini justru sangat bermanfaat besar. Sebab energi siswa, guru, dan orang tua akan lebih fokus kepada persiapan Tes UTBK atau Seleksi Mandiri PTN.
"Para siswa akan fokus belajar menyiapkan itu semua," tandas dia.
KEYWORD :Ujian Nasional UN Ditiadakan Federasi Guru FSGI