Haji Lulung (jitunews.com)
Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham (Lulung) Lunggana menyebut penggusuran warga DKI Jakarta yang diikuti pembangunan rumah susun sangat erat kaitannya dengan upaya pencitraan Gubernur DKI Jakarta.
"Kenapa ada penggusuran. Ini semua pencitraan yang dilakukan oleh gubernur, bayangkan mereka digusur ditempatkan di rusun, kemudian kelihatannya cantik sekali," ujar Haji Lulung saat menghadiri deklarasi Rumah Amanah Rakyat di Jakarta, Rabu (24/8).
Sebagai Wakil Ketua DPRD, Haji Lulung mengaku sempat melakukan investigasi, ternyata rumah susun kebanyakan untuk korban penggusuran. Namun ternyata rusun itu bukan hak milik pemda DKI, dan belum diserahkan oleh pemda.
"Ini kenapa? ya karena itu hasil pengembang yang bayar hasil kontribusi 15% tambahan tanpa ada regulasinya," ungkap Haji Lulung.
Haji lulung juga menyampaikan bahwa ada dua persyaratan untuk pengembang terkait rusun, pertama kewajiban jika pemerintah daerah memberikan tanah seluas-luasnya harus mengembalikan 43% untuk fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum).
"Kemudian 5% di kembalikan oleh Negara, untuk apa, jual beli. Kalau pengembang jual 5%, itu regulasinya cuma 15%, tetapi sebelum ada pembahasan yang namanya Perda Zonasi dan Tata Ruang, mereka sudah buat berita acara MoU kesepekatan dengan para pengembang dan diperas oleh pengembang untuk minta tambahan 15% kontribusi, ini tidak ada, ini pemerasan, dan saya bingung, kenapa penegak hukum ini diam," keluh Haji Lulung.
Pada bagian akhir, Haji Lulung berharap Ahok tak terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bahkan dia menyebut Bekas Bupati Belitung Timur itu mengidap penyakit psikopat.
"Besok kita harus ganti gubernur, gubernur yang tidak tukang bohong. Ahok itu psikopat, saya bertanggung jawab, karena saya sudah bertemu dengan dokternya dan saya juga bertemu dengan teman-teman gerindra pada waktu itu," kata Politikus PPP ini.
Terakhir, Haji Lulung merasa terhina jika Indonesia dikatakana belum merdeka. "Ini melecehkan ke kita, karena Indonesia sudah merdeka. Indonesia hanya belum punya pemimpin yang amanah," tukasnya.
KEYWORD :