Sabtu, 21/12/2024 19:16 WIB

Ternyata Aroma Parfum Kurangi Kekerasan Seksual

Dengan aroma parfum itu, dapat dilakukan rekonstruksi forensik, karena Parfum terbuat dari banyak komponen kimia yang berbeda, yang bila dikombinasikan bisa memberikan aroma khas.

Ilustrasi romantis

Jakarta - Hasil penelitian yang termuat dalam jurnal Science and Justice memaparkan bahwa wewangian parfum berguna untuk mengurangi kasus-kasus kontak fisik, salah satunya kekerasan seksual. Temuan peneliti,  lima menit setelah parfum disemprotkan, 24 dari 44 komponen parfum terdeteksi pada potongan kain kedua setelah berhubungan selama 10 menit.

Simona Gherghel dari University College London mengatakan,  ada banyak potensi dengan parfum, karena banyak orang menggunakannya. Dan sekitar 90% wanita dan 60% pria menggunakan parfum secara teratur. "Meskipun banyak hal yang dikerjakan dalam ilmu forensik terhadap proses peralihan - misalnya, peralihan serat atau residu dari senjata - tapi sampai saat ini belum ada penelitian tentang peralihan parfum," tulisnya.

Dengan aroma parfum itu, dapat dilakukan rekonstruksi forensik, karena Parfum terbuat dari banyak komponen kimia yang berbeda, yang bila dikombinasikan bisa memberikan aroma khas. Para peneliti menemukan bahwa beberapa komponen dalam aroma parfum seorang pria bisa beralih dengan mudah dari pakaian yang satu ke pakaian lainnya.

Mereka menemukan bahwa lima menit setelah parfum disemprotkan, 24 dari 44 komponen parfum terdeteksi pada potongan kain kedua setelah berhubungan selama 10 menit. Enam jam setelah parfum disemprotkan, 12 komponen beralih dan tujuh hari kemudian, enam komponen kimia volatil menempel.

Dr Ruth Morgan, direktur UCL Pusat Ilmu Forensik, mengatakan, ini adalah studi percontohan dan penelitian konsep-bukti. "Kami telah menunjukkan bahwa pertama, parfum memang bisa beralih, dan kedua, kita bisa mengidentifikasi ketika proses peralihan itu telah terjadi," ujarnya.

"Di masa yang akan datang, bisa jadi ada situasi di mana kontak antar dua individu bisa diciptakan dan ini adalah sebuah cara cerdik untuk mengetahui jenis hubungan apa yang terjadi dan kapan kontak itu berlangsung," ujarnya.

Namun tim menambahkan bahwa, setiap bukti harus dikumpulkan secepatnya setelah sebuah penyerangan terjadi, karena kegunaannya bisa terbatas. Mereka juga mengatakan tidak mungkin hanya aroma parfum saja yang bisa digunakan untuk memecahkan suatu kasus. "Hal ini tidak akan menjadi indikator tunggal. Kami berharap ada banyak hal yang dilibatkan dalam proses penyelidikan. Kami tidak ingin itu hanya berupa DNA atau hanya sidik jari atau hanya parfum," kata Morgan.

KEYWORD :

Penelitian Seks Kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :