Petani di Iran sedang menanam padi di sawah. (Foto: IRNA)
Jakarta, Jurnas.com - Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Balitklimat), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) membuat prediksi tanam komoditas padi, jagung, dan kedelai (Pajale) berdasarkan prediksi curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Prediksi yang diunggah melalui Sistem Informasi kalender Tanam terpadu ini diharapkan mampu mengurangi risiko gagal panen karena kekeringan, kebanjiran, maupun potensi kerusakan karena Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Kepala Balitbangtan, Fadjry Jufry menekankan bahwa informasi curah hujan ini dapat menjadi pijakan awal untuk bercocok tanam.
"Informasi cuaca ini perlu diberikan kepada penyuluh dan petani, karena hampir semua unsur iklim berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanama , sehingga informasi curah hujan harus menjadi pijakan awal untuk bercocok tanam," ujarnya.
Informasi prediksi curah hujan dari BMKG menggambarkan, sebagian besar lahan sawah di Indonesia diperkirakan mengalami rata-rata curah hujan pada kisaran 200-300 sampai lebih dari 300 mm/bulan pada periode Maret-Mei 2020.
Namun, ada dua provinsi yang curah hujannya Sedang (100-200 mm/bulan) yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sifat hujan di lahan sawah baku pada periode Maret-Mei 2020 umumnya atas normal mencakup luasan 4 juta hektare, dan Normal mencakup luasan 2,9 juta hektare. Sementara sifat hujan bawah normal mencakup luasan 528 ribu hektare.
Sifat hujan atas normal tidak terjadi di Provinsi Babel. Sifat hujan normal tidak terjadi di Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Sedangkan sifat hujan Bawah Normal tidak terjadi di Kalimantan dan bagian utara Sulawesi, Maluku dan Papua Barat.
"Hasil analisis Kalender Tanam (Katam) dapat memberikan gambaran sebaran estimasi waktu tanam optimum dan potensi luas tanam padi, jagung dan kedelai di lahan sawah pada April-Mei 2020," jelas Peneliti Balitklimat, Aris Pramudia.
Lebih lanjut Aris menyampaikan, potensi luas tanam padi di lahan sawah pada Maret III-April I 2020 seluas 1,15 juta hektare, April II-III 1,2 juta hektare, Mei I-II 141 ribu hektare, dan Mei III-Juni I 1,13 juta hektare. Potensi luas tanam padi tersebut tidak terdapat di NTB, NTT, dan Maluku.
Sedangkan potensi luas tanam jagung di lahan sawah pada Maret III-April I 2020 seluas 129,4 ribu hektare, April II-III 293,3 ribu hektare, Mei I-II 34,4 ribu hektare, dan Mei III-Juni I 117,3 ribu hektare.
"Potensi tanam jagung Maret-April terdapat hanya di Jawa dan Sulsel. Sedangkan potensi tanam jagung Mei-Juni terdapat di bagian selatan Sumatera (Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung), Banten dan Jateng, serta Sulsel dan Sultra," lanjutnya.
Kemudian Potensi luas tanam kedelai di lahan sawah pada April II-III 2020 seluas 424,6 ribu hektare , Mei I-II 2020 58 ribu hektare , dan Mei III-Juni I 44,3 ribu hektare. Potensi tanam kedelai hanya terdapat di lahan sawah di Jawa, NTT dan Sulsel.
KEYWORD :Prediksi Curah Hujan Musim Tanam Tanaman PajaleFadjry Jufry