Juru bicar kementerian luar negeri China Geng Shuang (Foto: AP)
Beijing, Jurnas.com - China mengecam keputusan Amerika Serikat (AS) yang menghentikan pendanaan bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah perang global melawan pandemi virus corona (COVID-19). Menurutnya, tindakan itu mencerminkan pola pikir hegemonik khas Washington.
Demikian kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang pada konferensi pers di ibukota Beijing pada Selasa (21/4), setelah Presiden AS, Donald Trump/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Donald Trump membekukan dukungan keuangan negaranya kepada WHO atas tuduhan menutupi angka virus corona China.
Dinukil dari Press TV, tahun lalu, Paman Sam menyumbang USD400 juta atau sekitar Rp62 juta triliun kepada WHO, sekitar 15% dari anggaran negara tersebut.
"AS percaya WHO harus mengikuti perintahnya karena merupakan kontributor keuangan terbesar bagi organisasi. Ini adalah pola pikir hegemonik yang khas. AS memutuskan menghentikan pendanaannya kepada WHO karena organisasi mengambil posisi objektif dan tidak memihak kepada AS. Ini khas mengancam dan memeras," kata Geng.
"Serangan dan fitnah AS terhadap WHO tidak diatasi, dan, lebih penting lagi, tekanan dan intimidasi yang diberikannya tidak populer," tambahnya.
Geng juga menekankan bahwa Beijing selalu memberikan penga;ruh di belakang peran utama badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mempromosikan kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
"China selalu dengan tegas mendukung peran utama WHO dalam mempromosikan kesehatan masyarakat di seluruh dunia. China juga bersedia untuk mengintensifkan dukungannya bagi WHO melalui berbagai saluran," kata Geng.
"Pada saat yang kritis dalam memerangi pandemi di seluruh dunia, mendukung WHO berarti melindungi peran dan fungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, prinsip-prinsip dan visi multilateralisme, serta persatuan dan kerja sama komunitas internasional. Ini sangat penting untuk memenangkan pertempuran melawan pandemi di seluruh dunia," tambahnya.
Langkah AS untuk menghentikan pendanaan ke WHO awal bulan ini menimbulkan reaksi keras internasional, dengan Uni Eropa, Uni Afrika, Prancis dan Jerman mengkritik Trump untuk keputusan mendadak itu.
Trump pada beberapa kesempatan menuduh WHO berpihak pada China dan mengandalkan data China, menyalahkannya untuk segala macam informasi palsu tentang penularan dan kematian yang diedarkan di tengah laporan awal tentang patogen mirip flu.
Gedung Putih berusaha menangkis kritik terhadap tanggapannya yang lamban terhadap krisis COVID-19 dengan terlalu menekankan pada kemungkinan asal virus di China.
Sekadar diketahui, sudah lebih dari 2.550.000 kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan angka kematian melampaui 170.000 pada Selasa (21/4). (Press TV)
KEYWORD :Sanksi Amerika Serikat Virus Corona Dana WHO Donald Trump Geng Shuang Donald Trump