Cendikiawan Suryaatmaja, atau Diki./foto:twitter
Waterloo - Tak biasa memang, tapi kejeniusan membawa Diki menjadi satu-satunya mahasiswa termuda di kampus itu, University of Waterloo, Kanada. Usia Diki masih bocah, 12 tahun.
Cendikiawan Suryaatmaja, lebih dikenal di kampusnya sebagai Diki Suryaatmaja, baru saja 12 tahun. Namun, ia bisa langsung beradaptasi dengan proses perkualiahan yang telah dimulai bulan September ini.
"Aku merasa senang dan sedikit cemas dengan perubahan budaya yang akan kualami," kata Diki.
Diki yang menyelesaikan program pendidikan dasar hingga menengah atas dalam waktu cepat lewat program akselerasi ini mengambil kelas kimia, matematika, dan ekonomi. Ia mengaku lebih menyukai fisika, dan fokus ke jurusan fisika.
"Alasanku tertarik pada fisika adalah karena fisika merupakan sebuah ilmu yang dapat mengubah dunia," kata bocah pemilik IQ 189, yang suka mengamati pola dan merenungi alam itu.
Mahasiswa Bangladesh Berencana Bentuk Partai Baru untuk Cegah Pemerimtahan Otoriter Berulang
Pada laman therecord.com, Diki mengatakan bahwa orang-orang di sekitarnya, sangat baik dan ramah. Bersama keluarganya, untuk mensupport perkembangan, Diki mengatakan bahwa orang-orang Kanada bisa dipercaya dan rendah hati
Andre Jardin, perwakilan kampus yang mengurusi bidang penerimaan mahasiswa baru mengatakan bahwa secara akademik, Diki sudah siap. Tim pemeriksaan mahasiswa meluluskan Diki, sebelum mengetahui usia dan jenis kelamin. Mereka baru mengetahui bahwa Diki masih berusia 12 tahun saat dinyatakan lulus seleksi.
"Memberikan kesempatan kepada bocah 12 tahun, kami rasa, membuat kami harus memberikan lebih banyak panduan untuknya," kata Jardin.
Menurut Jardin lebih lanjut bahwa pihak kampus ingin memastikan Diki bisa bersosialisasi dengan lingkungan barunya, serta memiliki pengalaman hebat dan sukses, seperti mahasiswa lainnya.
Oleh karena itu, kata Jardin, Diki akan terhubung langsung dengan pembimbing akademik, dan mentor yang akan melakukan hubungan berkala dengan keluarga Diki.
"Mahasiswa di sini rata-rata berusia 17 tahun ke atas. Mereka mengetahui ada bocah yang diterima di kampus ini. Kini tinggal bagaimana mereka menanggapi hal tersebut. Karena usianya masih 12 tahun, kami berpikir untuk memberikan bimbingan," ucap Jardin menambahkan.
Diki yang pernah mengikuti Olimpiade Fisika di Kazakhstan 2016 ini bercita-cita ingin membuat clean energy. Itu merupakan salah satu ide untuk menciptakan sumber energi yang lebih murah dan bisa diperbarui.
"Saya ingin mengubah dunia. Saya masih muda, dan saya masih memiliki waktu yang panjang," ucap Diki.
University of Waterloo, kampus Diki punya reputasi baik di Kanada. Kampus itu masuk pada urutan 179 dalam daftar universitas terbaik dunia. Salah satu alumnus dari kampus itu adalah Onno W. Purbo, ahli jaringan internet, yang memperoleh gelar doktornya di kampus tersebut.[]
KEYWORD :Diki Suryaatmaja Cendikiawan suryaatmaja kanada university of waterloo mahasiswa bocah indonesi