Minggu, 24/11/2024 01:05 WIB

Rouhani Minta AS Hormati Sejarah Teluk Persia

Presiden Iran Hassan Rouhani menuntut bahwa Amerika Serikat harus menghormati dan memahami sejarah Teluk Persia

Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menuntut bahwa Amerika Serikat harus menghormati dan memahami sejarah Teluk Persia, Kamis (30/04).

Rouhani mengatakan bahwa jalur air dan Teluk Oman yang menghubungkan Republik Islam ke perairan internasional melalui Selat Hormuz memiliki arti penting yang signifikan bagi Teheran.

"Amerika Serikat harus mengetahui hal ini; jurang ini disebut Teluk Persia, bukan Teluk New York atau Washington. Amerika seharusnya tahu dari nama jalan air ini, dan negara yang telah menjaganya selama ribuan tahun, tidak berkonspirasi melawan bangsa Iran sepanjang waktu," kata Rouhani dikutip Middleeast, Jumat (01/05)

Sementara itu, Komandan Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam, Commodore Alireza Tangsiri, memperingatkan "orang asing" yang ditempatkan di wilayah tersebut tentang perbedaan ini. Dia juga mengatakan bahwa dia menyesali keputusan beberapa negara tetangga untuk mengizinkan orang asing berada di wilayah tersebut.

"Kehadiran orang asing di kawasan itu telah membuat kestabilan," kata Komodor Tangsiri.

"Kehadiran ilegal Amerika di kawasan itu dapat membahayakan keamanan kita. Tentu saja, kami tidak mengizinkan kapal perang asing hadir di perairan teritorial kami. "

Selama beberapa hari terakhir, Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut IRGC telah bertukar tuduhan bahwa masing-masing melecehkan kapal-kapal lain di Teluk.

Pada 22 April, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut Teluk Persia sebagai "Teluk Arab". Ini mendorong rantai tanggapan marah dari politisi dan masyarakat Iran.

KEYWORD :

Hassan Rouhani Amerika Serikat Teluk Persia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :