Sumber foto: NBCNews
Vladivostok, Rusia – Moskow dengan tegas menyatakan tidak bisa disalahkan atas hubungan "dingin" yang terjadi antara negara beruang purih itu dengan Amerika dan negara-negara Barat lainnya. Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemarin, Sabtu (3/9), sebagaimana yang dilansir oleh NBCNews.
“Dengan sangat menyesal hubungan kami dengan mereka dalam sebuah hubungan yang beku, dan ini bukan kesalahan kami,” ucap Putin saat ditanya bagaimana bayangannya jika nantinya Amerika berada di bawah pimpinan Hillary Clinton.
Berbicara dalam sebuah even bisnis tahunan yang bertajuk “2nd Eastern Economic Forum”, di Kota Vladivostok, Putin menyebutkan bahwa Rusia telah menunjukkan ketidakpedulian terhadap Barat kala negara adidaya tersebut turut andil dalam jatuhnya Uni Soviet.
“Kami berharap agar keterbukaan yang kami berikan memiliki reaksi yang sama oleh seluruh negara. Namun mereka [Barat] sudah melihat jauh masuk ke dalam kepentingan nasional lalu dipahami melalui cara mereka. Mereka pikir sekarang Uni Soviet telah runtuh, sehingga Rusia pun harus dihabisi,” kata Putin.
“Jika logika semacam ini dilanjutkan, saya kira hubungan ini tidak akan pernah mencair. Tapi jika mereka setuju untuk menggunakan logika yang berbeda, dengan pertimbangan untuk sebuah hubungan yang saling menguntungkan dan saling menghargai kepentingan negara masing-masing, tentu hubungan ini akan berubah,” ujarnya.
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
Melanjutkan retorikanya, Putin menyebut bahwa Rusia juga tidak bisa disalahkan dalam aneksasi Krimea [bergabungnya Krimea dari Ukraina ke Rusia] dan perang yang terjadi di timur Ukraina. Moskow menganeksasi semenanjung Krimea pada 2014, tidak lama setelah presiden Ukraina pro-Rusia digulingkan dalam sebuah revolusi.
Aneksasi yang terjadi setelah referendum, dilakukan oleh pasukan-pasukan Rusia di jalan-jalan Ukraina, yang kemudian diikuti oleh meletusnya pemberontakan pro-Rusia di timur Ukraina. Washington sempat menyebut Rusia merupakan dalang dibalik pemberontakan tersebut, namun klaim ini segera dibantah oleh pihak Moskow.
“Krisis di Ukraina bukan kesalahan kita. Kita tidak pernah mendukung kudeta anti-konstitusi yang pernah terjadi di negara tersebut,” kata Putin, yang nampaknya mengacu pada dukungan AS terhadap gerakan revolusi 2014 silam.
“Kudeta lah yang mengakibatkan meletusnya pemberontakan dan aneksasi Krimea terhadap Rusia,” putin menambahkan.
KEYWORD :Rusia Putin