Jurnas.com- Calon Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton berjanji, tidak akan mengirim pasukan daratnya ke Irak dan Suriah untuk memerangi kelompok Negara Islam (IS). Namun dirinya mendukung serangan udara. "Saya mendukung keterlibatan Pasukan Khusus. Saya mendukung kebijakan pengintaian, intelijen, dan penyusupan," kata dia.
"Saya mengatakan hal ini berulang kali. Saya berpendapat bahwa mengirim pasukan Amerika Serikat dalam jumlah besar ke Irak dan Suriah bukan cara terbaik untuk memerangi IS dan kelompok teroris lain," kata Hillary dalam jumpa pers di New York.Hillary diberitakan BBC menjelaskan bahwa pengiriman pasukan darat Amerika Serikat justru akan memenuhi keinginan terbesar IS untuk membawa negara tersebut dalam peperangan panjang di Timur Tengah. Dia juga akan melanjutkan strategi anti-IS dari Presiden Barack Obama meski kebijakan tersebut dikritik Partai Republik karena tidak mampu secara efektif mengalahkan kelompok itu hingga kini."Saya sangat siap untuk melakukan apa pun demi mendukung negara-negara Arab dan pejuang-pejuang Kurdi yang berperang di darat untuk merebut kembali semua infrastruktur yang kini dikuasai oleh ISIS, dengan kekuatan udara Amerika Serikat," kata Hillary, dengan menambahkan bahwa dirinya juga akan menyetujui pembunuhan dengan sasaran para pemimpin IS.Baca juga :
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
KEYWORD : Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Hillary Clinton Partai Demokrat Amerika