Jakarta - Badan Musyawarah (Bamus) Betawi semakin memperteguh niat untuk mengusung putra-putri daerah sebagai calon gubernur, dibanding figur lain.
Keteguhan niat ini semakin tersulut ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding Bamus Betawi bermain politik dan SARA saat menggelar Lebaran Betawi.
Terlebih, Ketua Umum Bamus Betawi sudah menegaskan bahwa pihaknya hanya menawarkan kepada parpol untuk memilih salah satu putra/putri Betawi yang mewakili aspirasi masyarakat Betawi di Jakarta.
Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Betawi (PP KMB) juga menyayangkan pernyataan Ahok bahwa Bamus Betawi melakukan tindakan SARA dan berpolitik praktis.
Apalagi Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini telah menebar rencana/ancaman akan menghentikan dana hibah APBD dan sekaligus membubarkan Bamus Betawi yang merupakan wadah Adat, Budaya, dan Organisasi Betawi.
"Jika benar hal itu dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, maka tindakannya itu dapat merugikan serta semakin hilangnya simpati kepada Ahok karena sudah pasti akan melukai dan mengkebiri hak masyarakat Betawi yang merupakan penduduk asli Jakarta," demikian siaran tertulis PP KMB yang diterima jurnas.com, Sabtu (10/9).
KMB sendiri menegaskan bahwa Bamus Betawi akan semakin menyatu untuk mendorong Putra/Putri daerah terbaik dari Betawi untuk dapat memimpin Jakarta.
"Jika ada parpol yang sudah siap dan pasti mengusung calon yang ditawarkan Bamus Betawi, maka calon yang tidak dipilih parpol mestinya berlapang dada, menerima, dan mendukung. Bukan cari aman dan memecah belah kekuatan dan persatuan orang Betawi."
KEYWORD :Bamus Betawi Ahok PP KMB Pilgub DKI