Minggu, 24/11/2024 07:55 WIB

Presiden Macron Bilang Eropa Tidak Perlu Bergantung Pasokan Global

Virus corona telah menewaskan lebih dari 29.300 orang di Prancis dan memaksa Macron, mantan bankir investasi, untuk menangguhkan dorongan reformasi ekonomi.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron ikut serta dalam upacara tradisional Lily of the valley di istana Elysee, Paris, pada 1 Mei 2020. (Fot: AFP)

Paris, Jurnas.com - Presiden Prancis, -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Emmanuel Macron mengatakan akan mempercepat keluarnya Prancis dari penguncian virus korona dan bahwa krisis telah meletakkan kebutuhan negara untuk kemandirian ekonomi yang lebih besar.

Pada Minggu (14/6), Macron berjanji akan menyediakan anggaran 500 miliar euro untuk menjaga perusahaan tetap bertahan dan orang-orang dalam pekerjaan selama penurunan terburuk sejak Perang Dunia Kedua tidak akan diteruskan ke rumah tangga melalui pajak yang lebih tinggi.

Restoran dan kafe di Paris akan diizinkan untuk dibuka kembali sepenuhnya mulai Senin, kata Macron, pada hari yang sama Prancis mencabut batasan di perbatasannya untuk pelancong Uni Eropa, membawa bantuan yang sangat dibutuhkan untuk industri perhotelan.

Ia mengatakan pandemi virus corona mengekspos kekurangan dan kerapuhan Perancis, dan lebih luasnya Eropa, terlalu mengandalkan rantai pasokan global, dari industri mobil hingga ponsel pintar dan obat-obatan.

"Satu-satunya jawaban adalah membangun model ekonomi baru yang lebih kuat, untuk bekerja dan menghasilkan lebih banyak, agar tidak bergantung pada yang lain," kata Macron.

Virus corona telah menewaskan lebih dari 29.300 orang di Prancis dan memaksa Macron, mantan bankir investasi, untuk menangguhkan dorongan reformasi ekonomi dan sosialnya yang bertujuan memacu pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja dan menderegulasi ekonomi.

Pemerintah mengharapkan ekonomi menyusut sebesar 11% pada tahun 2020. Macron mengatakan akan memberikan cetak biru terperinci untuk dua tahun terakhir mandatnya pada bulan Juli. (Arab News)

KEYWORD :

Virus Corona Emmanuel Macron Amerika Serikat China -




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :