Desainer muda Migi Rihasalay tunjukkan karyanya. (Foto : Jurnas/Ginting).
Jakarta, Jurnas.com- Sejak kecil sering menggunting baju ibunda tercinta, Migi Rihasalay kini menjadi desainer muda yang identik dengan inspirasi alamnya. Beberapa koleksinya menggambarkan situasi alam dengan sentuhan warna yang berani. Eksplorasi dan naluri mewarna busana dilakukan Migi seorang diri.
“Baju mama suka saya gunting-gunting. Tapi mama nggak pernah marah. Dia justru memberikan saya baju bekas lagi untuk saya gunting. Beliau sangat mendukung saya sejak kecil dan tak pernah marah bajunya saya gunting. Saya masih ingat sampai sekarang,” buka Migi Rihasalay saat berbincang dengan awak media, di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (21/7/2020).
Ia juga berencana akan meluncurkan karya terbarunya dalam waktu dekat. Nama Migi Rihasalay membumi saat ia sukses meluncurkan karya yang terinspirasi dari kondisi Jakarta yang sering dilanda banjir akibat hujan. Permainan warna-warna terang pelangi coba ditampilkannya secara natural. Dan hasilnya membuat pecinta busana kagum dengan karyanya.
“Saya berempati usai hujan yang membuat Jakarta banjir. Saya melihat kesedihan warga Jakarta yang terdampak banjir. Banyak orang bertanya kapan musim hujan berhenti. Tema `Rainbow Drain` ini aku ambil bermakna usai hujan berhenti, maka keluarlah pelangi,” kenang Migi.
Tidak berhenti sampai disitu, Migi juga terus mengeksplor dirinya dengan karya-karya terbarunya. Sudah banyak ide yang dituangkan dalam secarik kertas dan akan dibentuk dengan busana yang mengagumkan publik.
Tantangan Zero Waste untuk Para Desainer Muda
"Desain ini bertema senja. Saya dapatkan saat merenung di akhir waktu transisi antara siang dan malam. Dalam desain ini, teknik pembuatannya agak sulit karena harus tepat," jelas Migi menunjukkan beberapa busana rancangannya.
Busana-busana Migi sudah dikenakan oleh para pesohor negeri ini. Salah satunya Ayu Ting Ting yang mengenakan busana warna warninya dengan penuh keceriaan. Termasuk juga keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah serta Jenny Cortez. Ia mengatakan, desain tersebut dibuat menggunakan teknik brush dan painting, dimana kuantitas air dan cat yang harus tepat karena jika tidak warna yang dihasilkannya juga tidak akan tepat.
"Lalu ada desain lainnya yang saya beri nama Lolypop, desain ini pernah dipakai keluarga Ruben Onsu dan Jenny Cortez," terang Migi.
Migi Rihasalay kini termotivasi untuk wujudkan mimpinya dengan membuka free class untuk anak-anak yang memiliki hobi prakarya atau di bidang kreatif lainnya.
"Karena saya meyakini, apa pun yang dipupuk sejak kecil, kelak akan menjadi pohon yang menghasilkan buah jika di tanam dengan benih yang baik," kata Migi.
Migi saat ini terlibat dalam sebuah proyek renovasi sejumlah rumah-rumah joglo tua yang kondisi nya sudah rusak di Tanjung Lesung, Banten.
"Saya re-build kembali, dan kumpulan rumah-rumah joglo yang saya sebut Kampoeng Joglo ini akan berisi rumah joglo dari Jepara, Pati dan Demak. Rumah-rumah joglo ini nantinya akan dijadikan salah satu peninggalan budaya Jawa," tandas Migi.
KEYWORD :Migi Rihasalay Rumah Joglo Desainer Muda