Herwin Wijaya | Jum'at, 23/09/2016 17:35 WIB
Cina – Manajemen stasiun TV Xiamen di Cina, menjatuhkan skorsing kepada seorang wartawan perempuannya yang difoto menggunakan kacamata hitam dan membawa payung untuk menghindari dari matahari telah diskors dari pekerjaannya.
Foto wartawan yang tidak disebutkan namanya itu, menjadi viral dan banyak yang menuduh tidak profesional. Foto itu saat si wartawan wawancara di Kota Xiamen terkait pemulihan Topan Meranti.
Penampilannya itu tampak kontras dengan relawan yang diwawancarainya. Relawan itu bertugas untuk membersihkan kota setelah diterjang badai.
Stasiun TV Xiamen dalam pernyataannya mengatakan bahwa salah satu
jurnalis kami tidak mematuhi aturan kami dan berperilaku tak pantas dalam sebuah wawancara. "Itu merusak citra para wartawan dan menyebabkan sebuah dampak yang negatif kepada publik."
Pejabat meteorologi mengatakan Topan Meranti merupakan yang badai yang terkuat dalam tahun ini. Setidaknya satu orang tewas di Cina dan seorang lain di Taiwan. Di Cina daratan badai menerjang bagian selatan provinsi Fujian.
Sejumlah komentar secara online, terutama di jejaring sosial seperti Twitter di Cina yaitu Weibo, terbelah antara citra wartawan dan perilaku ketika meliput di wilayah yang terkena badai.
Pengguna Weibo "Eclairask" bertanya apakah stasiun TV telah menjelaskan kepada wartawan bahwa tidak dapat menggunakan kacamata hitam. "Atau apakah stasiun terpaksa menangguhkan wartawan karena tekanan dan kemarahan publik?"
Pengguna lain, Pan mengatakan "Jika Anda mengetahui bagaimana susah dan kerasnya menjadi wartawan, anda tidak akan fokus pada aksesorisnya." Dan pengguna Weibo yang lain mengatakan masalah itu karena dia kurang sopan, dan tidak mengetahui bagaimana menghormati orang yang dia wawancara.
KEYWORD :
jurnalis TV Xianmen Jurnas.com