Mentri Luar Negeri Rusia Surgei Lavrov (Reuters/Surgei Karpukhin)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow prihatin dengan ketegangan di Mediterania Timur dan menyatakan kesediaannya untuk menengahi konflik di wilayah tersebut.
"Kami menganggap tindakan apa pun yang penuh dengan peningkatan lebih lanjut dalam potensi konflik menjadi tidak dapat diterima," ujar Lavrov dilansir Middleeast, Rabu (09/09).
“Kami telah berulang kali mendesak para pemimpin negara di kawasan untuk menunjukkan pandangan politik ke depan, menyelesaikan sengketa secara eksklusif dengan cara damai dan dalam kerangka hukum," tambahnya.
"Lebih baik menyelesaikan kontradiksi di meja perundingan daripada memperburuknya dengan duel retorika publik."
Diplomat Rusia itu mengatakan dia yakin bahwa Nicosia dan Ankara memiliki kemauan politik untuk mencegah destabilisasi lebih lanjut dari situasi di wilayah tersebut.
“Ada platform universal untuk menyelesaikan masalah kontroversial secara efektif,” katanya, menyebut nama Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Kami siap membantu membangun hubungan bertetangga yang baik antara Republik Siprus dan Republik Turki, tetapi, tentu saja, hanya jika kedua pihak meminta kami untuk melakukannya."
Dia menegaskan kembali bahwa Rusia berkomitmen untuk memberikan solusi yang komprehensif, abadi, adil dan layak untuk masalah ini berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang ada.
Turki dan Yunani berselisih mengenai demarkasi perbatasan laut di Mediterania dan hak untuk mengeksplorasi sumber daya hidrokarbon di sana.
Akhir pekan lalu, ketua Partai Gerakan Nasional Turki Devlet Bahceli menyatakan bahwa perang dengan Yunani "tinggal menunggu waktu".
KEYWORD :Mediterania Timur Sergey Lavrov Pemerintah Rusia