Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (foto: UPI)
Caracas, Jurnas.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan, mata-mata Amerika Serikat (AS) ditangkap di dekat kompleks penyulingan minyak di barat laut negara itu, yang sedang mengalami krisis kekurangan bahan bakar yang parah.
"Kemarin kami menangkap seorang mata-mata AS di negara bagian Falcon, memata-matai kilang Amuay dan Cardon," kata Maduro langsung di televisi pemerintah pada Jumat (11/9).
Dilansir dari Channelnewsasia, Maduro menjelaskan bahwa mata-mata yang ditahan tersebut adalah seorang marinir, yang bertugas sebagai marinir di pangkalan Badan Intelijen Pusat (CIA) di Irak.
"Dia ditangkap dengan senjata khusus, dengan uang tunai dalam jumlah besar, dolar dalam jumlah besar dan elemen lain yang telah kami berikan langsung ke Kantor Jaksa Penuntut Umum," terang Maduro tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Venezuela mengalami gelombang kedua kekurangan bahan bakar setelah penjatahan yang parah antara Mei dan Juni untuk sementara dikurangi oleh kargo yang dikirim dari Iran, sekutu pemerintah Maduro.
KEYWORD :Mata-mata Amerika Serikat Venezuela Nicolas Maduro