Bendera Kebangsaan Pakistan
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah Pakistan mendesak anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara untuk menyuarakan menentang munculnya Islamofobia dan kecenderungan ekstremis di seluruh dunia.
Panggilan itu dibuat oleh Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi pada Forum Regional ASEAN ke-27, yang diadakan secara online, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri dikutip Yenisafak, Minggu (13/09).
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Vietnam dan dihadiri oleh para menteri luar negeri dan pejabat senior pemerintah dari Forum Regional ASEAN.
Dalam sambutannya, Qureshi menyerukan upaya internasional bersama untuk memerangi pandemi virus korona dan mengembangkan vaksin yang dapat diakses semua orang sebagai barang publik global.
Menekankan komitmen Islamabad untuk kerukunan antaragama, Qureshi mengatakan negaranya "mengambil langkah penting" dengan membuka Koridor Kartarpur tahun lalu untuk memfasilitasi peziarah Sikh dari India dan tempat lain.
"Penting untuk langkah penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," katanya.
Menggarisbawahi bahwa Afghanistan yang damai dan stabil adalah pusat dari perdamaian regional, ia menegaskan kembali dukungan "teguh" Pakistan untuk proses perdamaian dan rekonsiliasi yang dipimpin dan dimiliki Afghanistan.
Memperhatikan bahwa Perjanjian Perdamaian AS-Taliban pada 29 Februari 2020 merupakan langkah maju yang signifikan, Qureshi menggarisbawahi pentingnya penyelesaian politik yang inklusif, berbasis luas, dan komprehensif melalui negosiasi intra-Afghanistan.
Mengenai masalah Laut China Selatan, menteri menegaskan dukungan Pakistan untuk negosiasi Kode Etik yang sedang berlangsung dan menggarisbawahi bahwa pihak terkait dapat menemukan solusi melalui konsensus.
Dia mengumumkan bahwa Pakistan akan menjadi tuan rumah bersama pertemuan Kepala Universitas / Kolese / Lembaga Pertahanan ARF ke-24 dengan Malaysia pada tahun 2021.
KEYWORD :Pemerintah Pakistan Wilayah Asean Masalah Islamofobia
