Minggu, 24/11/2024 01:14 WIB

Kemdikbud Girang SMK di Jateng Ramai Diijon Industri

Menurut dia, upaya tersebut dapat mempercepat program pemerintah dalam mengimplementasikan pernikahan massal (link and match), antara dunia pendidikan dengan dunia industri dan dunia kerja (Iduka).

Penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jawa Tengah dengan Kawasan Industri Kendal (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Wikan Sakarinto menyambut baik langkah industri untuk meng-ijon siswa SMK atau vokasi di Jawa Tengah, hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Kawasan Industri Kendal (KIK).

Menurut dia, upaya tersebut dapat mempercepat program pemerintah dalam mengimplementasikan pernikahan massal (link and match), antara dunia pendidikan dengan dunia industri dan dunia kerja (Iduka).

"Sistem `ijon` yang didorong agar terwujud di KIK sangat selasar dengan beberapa strategi dasar link and match, yang dilakukan oleh satuan pendidikan vokasi dengan Iduka," ujar Wikan dalam keterangannya pada Senin (14/9).

Strategi dasar yang dimaksud ialah sinkronisasi kurikulum, menghadirkan guru dan dosen tamu dari kalangan ekspertis minimal 50 jam per prodi per semester, program magang minimal satu semester, dan sertifikasi bagi seluruh lulusan vokasi serta guru dan dosen.

"Sistem ijon merupakan perwujudan konsep cerdas dan taktis yang merangkum minimal empat strategi dasar link and match tersebut, diharmonisasikan dengan pemaknaan `Local Wisdom` yang mudah dipahami dan dicerna oleh seluruh pihak dan stakeholder," terang Wikan.

Diketahui, KIK merupakan proyek prioritas nasional kerja sama antara pemerintah RI dengan pemerintah Singapura. Fase pertama dibangun di atas lahan 1.000 hektar, dan fase kedua di atas lahan 1.200 hektar, yang akan menampung 1.800 perusahaan dari dalam dan luar negeri.

Diperkirakan dalam kurun waktu lima tahun akan mampu menyerap lebih dari 20.000 tenaga kerja terampil.

Penandatanganan MoU antara Pemprov Jateng dan Presiden Direktur KIK dilaksanakan pada Selasa pekan lalu. Lingkup Mou berdurasi lima tahun ini meliputi penyelarasan kurikulum SMK yang link and match dengan kebutuhan industri, pemagangan guru dan praktik kerja lapangan peserta didik, pengembangan kelas industri, sertifikasi kompetensi lulusan SMK dan rekruitmen tenaga kerja lulusan SMK pada industri.

Pada saat itu juga dilakukan MoU antara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng dengan 15 tenant (perusahaan) di wilayah KIK.

15 industri tersebut ialah Dae Yong Texstile, Eclat Texstile dan Lianfa Textile, Master Kids, D&V Medika Gemilang, Maju Bersama Gemilang, Aurie Steel Metalindo, Borine Technology, Maxindo Karya Anugrah, Inmas Surya Makmur, Sinar Harapan Plastik, United Power, APP Timber dan Kendal Eko Furido. Lima belas perusahaan ini menggandeng kerjasama dengan 80 SMK di wilayah Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan.

KEYWORD :

Pernikahan Massal Vokasi Industri Kemdikbud Wikan Sakarinto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :