Konsorsium Masyarakat Pedesaan Anti Korupsi Serdang Bedagai (KOMPAK Sergai) kembali menggeruduk Kantor Bupati, di Sei Rampah, Kamis (22/10) siang.
Serdang Bedagai, Jurnas.com - Majelis Masyarakat Membangun Daerah (M3D) Sergai, Organisasi Mahasiswa dan Masyarakat Bersatu Anti Korupsi Sumatera Utara (OMMBAK-Sumut) dan Gerakan Rakyat Sipil (GRS) yang bergabung dalam Konsorsium Masyarakat Pedesaan Anti Korupsi Serdang Bedagai (KOMPAK Sergai) kembali menggeruduk Kantor Bupati, di Sei Rampah, Kamis (22/10) siang.
Massa aksi membentangkan poster diantaranya Ungkap Aktor Intelektualnya, dan Usut Tuntas Keberangkatan Kepala Desa ke Bandung, Jawa Barat.
"Pemkab Sergai melalui Inspektorat takut terpapar Covid-19 karena ingin melakukan pemeriksaan terhadap Kades yang ke Bandung. Nah, Kades sudah berinteraksi jadi gimana nasib masyarakat, tolonglah jangan dibiarkan, jemput paksa biar cepat dilakukan test swab."
Hal ini ditegaskan Ketua OMMBAK Sumut Rozi Albanjari didampingi Ketua GRS M.Safii dan Ketua M3D Sergai, Gunawan Bakti, dalam orasinya.
Ditegaskan Rozi, apapun itu kami tetap komitmen dalam melakukan pengawasan dan menyuarakan tuntutan terkait keberangkatan Kepala Desa ke Bandung. Walaupun kami hanya segelintir namun kami juga tetap memahami situasi pandemi Covid-19.
"Kami tidak punya kepentingan dengan ranah politik. Siapapun Bupati nya terpilih nanti kami kawal,"ujarnya.
Namun sekarang, sebut Rozi, adalah ajang manfaat. Kepala Desa juga banyak mengeluh, kami menilai ada `anak main` Pemkab Sergai yang dilapangan bermain. Ini perkara bagi-bagi `kue` karena setiap tahun itu kami menilai ada anggaran gelondongan.
"Terkait, keberangkatan Kepala Desa ke Bandung, yang urgensi nya itu tidak diketahui Pemkab Sergai. Anehnya, lokasi yang disebutkan disurat dibantah pihak hotel di Bandung. Belum lagi Bimtek sebelumnya dinilai juga ada kejanggalan, diduga ada konspirasi antara Pemkab, anak main dan aparatur hukum.
Rozi juga mengajak Pemkab Sergai turun langsung cek bersama-sama, anggaran yang bersumber Dana Desa. Apakah layak gak dengan dikerjakan sepihak. Jangan ada faktor kepentingan dulu baru digenjot.
Rozi Albanjari menekankan bahwa Kepala Desa yang berangkat ke Bandung itu kini sudah berinteraksi dengan masyarakat tapi kenapa dibiarkan, jemput paksa jangan ditunggu.
"Fasilitas Pemkab ada, Perbup Tentang Penerapan Protokol Kesehatan jalankan dong. APD lengkap dan puskesmas kita juga tersebar di Kecamatan,"tegasnya lagi.
Sementara, Kepala Inspektorat Kabupaten Serdang Bedagai H Gustian didampingi Kabag Hukum Basyaruddin saat menyambut aksi damai KOMPAK Sergai mengatakan pihak tetap akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan para Kepala Desa ke Bandung. Kita juga sudah surati seluruh Kades namun hingga saat ini hanya 8 orang yang melakukan test swab dan hasilnya belum keluar.
"Kita harus menunggu hasil test swab untuk lanjut melakukan pemeriksaan terhadap para Kades tersebut. Karena ditengah Pandemi kita mencegah penularan atau klaster baru Covid-19,"ujarnya.
Para massa aksi tersebut akhirnya membubarkan diri secara tertib dan berjanji akan melakukan aksi kembali apabila tidak ada kepastian.
Aksi ini juga berlangsung damai dan kondusif dengan dikawal ketat pihak kepolisian, Polres Sergai.
KEYWORD :Sergai KOMPAK Kades Bandung