ilustrasi bendera Rusia
Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada sebuah lembaga penelitian Rusia terkait pengembangan program komputer berbahaya yang mampu menyebabkan kerusakan industri yang dahsyat.
Departemen Keuangan AS menuduh Central Scientific Research Institute of Chemistry and Mechanics yang didukung pemerintah Rusia, juga dikenal dengan TsNIIKhM bertanggung jawab membangun alat khusus yang memungkinkan serangan di fasilitas petrokimia tak dikenal di Timur Tengah di 2017.
Serangan itu mengguncang komunitas keamanan siber ketika dipublikasikan oleh para peneliti pada tahun itu karena, tidak seperti intrusi digital biasa yang bertujuan mencuri data atau menahannya untuk tebusan, serangan itu tampaknya bertujuan menyebabkan kerusakan fisik pada fasilitas itu sendiri dengan menonaktifkan sistem keamanannya.
Nathan Brubaker, seorang analis dari perusahaan keamanan siber FireEye mengatakan, mengatakan niat yang jelas membuatnya sangat berbahaya karena menonaktifkan sistem keselamatan di pabrik seperti itu dapat menyebabkan konsekuensi serius, seperti kebakaran atau ledakan.
"Sifat akut dari ancaman inilah yang membuatnya menakutkan. Meledakkan segalanya dan membunuh orang. Itu menakutkan," kata Brubaker.
Departemen Keuangan juga mengatakan tahun lalu para penyerang di balik malware itu dilaporkan memindai dan menyelidiki setidaknya 20 utilitas listrik di Amerika Serikat untuk mencari kerentanan.
"Kami sekali lagi menekankan tidak sahnya pembatasan sepihak apa pun. Rusia, tidak seperti Amerika Serikat, tidak melakukan operasi ofensif dalam domain cyber," kata Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov di media sosial.
"Kami menyerukan kepada AS untuk meninggalkan praktik keji dari tuduhan tidak berdasar," sambungnya.
Pejabat AS telah menangis dalam sebulan terakhir, mengajukan banyak dakwaan terhadap peretas di Rusia, China dan Iran, memberlakukan sanksi, dan mengeluarkan beberapa peringatan tentang intrusi digital yang didukung negara.
Para ahli melihat aktivitas tersebut saat Amerika Serikat memperingatkan kekuatan musuh untuk tidak ikut campur dalam pemilihan 3 November. (Reuters)
KEYWORD :Amerika Serikat Sanksi Rusia Petrokimia Timur Tengah Walware Berbahaya