Myanmar - Pemerintah Myanmar mengirimkan pasukan keamanan di wilayah mayoritas Muslim di Rakhine yang berbatasan dengan Bangladesh. Pengerahan pasukan ini dilakukan usai terjadi pembunuhan terhadap sembilan polisi. Pihak kepolisian sendiri menyebut delapan pelaku serangan tewas dan dua lainnya ditangkap.
Pengiriman pasukan itu, karena diyakini warga Muslim Rohingya di daerah tersebut telah melancarkan serangan terpisah pada Minggu pagi (9/10). Dalam insiden tersebut, sembilan polisi tewas, satu hilang dan lima lainnya terluka. Puluhan senjata dan lebih dari 10 ribu amunisi juga dicuri dari polisi perbatasan.
Otoritas Rakhine di wilayah Maungdaw mengatakan, mereka memberlakukan larangan berkumpul bagi lima orang atau lebih, serta jam malam sejak pukul 19.00 hingga 06.00.
Media pemerintah Myanmar melaporkan, militer yang dikenal dengan sebutan Tatmadaw telah mengirimkan tentara ke wilayah Rakhine dengan helikopter. Namun tak ada informasi lebih rinci termasuk berapa jumlah pastinya. Pastinya, Pemerintah Myanmar menutup perbatasan negaranya dengan Bangladesh.“Tatmadaw, pasukan polisi dan Kementerian Urusan Perbatasan bekerja sama untuk memastikan keamanan dan mengembalikan ketertiban dan keteraturan,” kata Min Aung, menteri dalam pemerintahan negara bagian Rakhine diberitakan BBC.
Kelompok hak asasi manusia memperingatkan kekhawatiran akan penangkapan warga sipil yang diduga terlibat dalam serangan. Agar tidak terjadi lebih buruk, warga Maungdaw menutup toko mereka di tengah peningkatan level keamanan.Insiden pada Minggu ini merupakan yang terburuk sejak 2012, ketika 100 orang tewas dalam bentrok antara kelompok minoritas Rohingya dan Buddha di Rakhine.Umat Muslim Muslim Rohingnya Myanmar