Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darojat (dua dari kiri) memimpin konferensi pers wisuda daring Universitas Terbuka (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Universitas Terbuka (UT) menggelar wisuda Periode I tahun akademik 2020/2021 secara daring pada Selasa (24/11) pagi.
Wisuda daring kedua selama pandemi Covid-19 ini diikuti oleh 932 mahasiswa dari fakultas hukum, ilmu sosial dan ilmu politik, sains dan teknologi, keguruan dan ilmu pendidikan, ekonomi, dan program magister.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yang hadir memberikan sambutan menyampaikan apresiasi terhadap Universitas Terbuka, karena mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing, dan relevan.
Hal ini, lanjut Bamsoet, terbukti dari tingginya angka lulusan Universitas Terbuka yang dinyatakan lulus dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 lalu.
"Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara, dari 134.791 peserta yang lulus tes CPNS tahun 2019, sebanyak 9.436 alumni Universitas Terbuka. Ini merupakan angka tertinggi bila dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya," ujar Bamsoet melalui konferensi video.
Seminar Hari Konstitusi, Ketua MPR Ungkap MPR Rekomendasikan Usulan Amandemen UUD NRI 1945
"Bahkan angka ini jauh melampaui capaian kampus terkemuka lainnya di indonesia. Pencapaian ini membuktikan bahwa kurikulum UT semakin berkualitas, berdaya saing, dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja," sambung dia.
Bamsoet juga menyoroti sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) Universitas Terbuka, yang kini digandrungi oleh perguruan tinggi lain mengingat pandemi Covid-19 memaksa pembelajaran harus dilakukan secara virtual.
"Bagi UT kondisi sulit ini tidak menjadi halangan, mengingat UT sudah sejak awal mengadopsi pendidikan PJJ secara online," jelas Bamsoet.
Sementara itu, Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang berhasil menyelesaikan studi. Dia menyebut, berkuliah di UT memiliki pengalaman yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan perguruan tinggi tatap muka.
"Kuliah di UT berbeda dari tatap muka. Tantangannya luar biasa, karena mereka tidak diasuh tiap hari oleh dosen. Kalau tatap muka tiap hari bisa konsultasi dengan dosen. Tapi mahasiswa UT berjibaku di lapangan agar bisa lulus dari UT," terang Ojat.
Ojat juga bersyukur kini Universitas Terbuka mendapatkan tempat di hati masyarakat luas. Hal ini dibuktikan dengan melimpahnya pendaftar UT dari kalangan lulusan anyar (fresh graduate) SMA/SMK.
"Kalau dulu didominasi orang-orang yang sudah bekerja, tapi sekarang fresh graduate. 70 persen mahasiswa masuk UT itu dari fresh graduate. Sekarang jadi pilihan, karena akses terhadap internet makin meluas, entah ponsel maupun laptop sudah banyak pilihan," ujar dia.
Diketahui, wisuda daring UT tidak hanya diikuti oleh wisudawan domestik, namun juga internasional. Tercatat, 12 di antaranya berasal dari Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Jepang, Belgia, Kanda, Prancis, dan Inggris.
KEYWORD :Wisuda Daring Universitas Terbuka Ketua MPR Bambang Soesatyo