Shalawat Nariyah
Jakarta - Instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk pembacaan 1 miliar Sholawat Nariyah secara serentak mendapat sambutan antusias dari KH R Muhammad Kholil As`ad. Ia berharap pembacaan 1 miliar Shalawat Nariyah secara serentak dapat diterima Allah SWT dan menjadi salah satu solusi bagi persoalan yang menimpa warga NU dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
"Sudah sejak belasan tahun silam, Alm. Kyai Ahmad Sufyan (Guru Al-Faqir) mencita-citakan bahwa Shalawat Nariyah bisa merata secara nasional, dan yang paling penting, dilakukan dengan penuh kesungguhan," ujar putra almarhum KH R As`ad Syamsul Arifin ini.
Ra Kholil, begitu ia disapa, bersama para Kyai dan Habaib telah berupaya maksimal mewujudkan cita-cita almarhum Kyai Sufyan. Namun selama ini hanya dapat dilakukan untuk kawasan-kawasan terjangkau saja, itu pun belum merata dan tingkat kesunguhannya belum benar-benar seperti diharapkan. Namun satu hal yang pasti adalah dampak dan manfaat Shalawat Nariyah berjamaah terjadi dengan sangat seketika.
Kiai NU Dorong Muktamar Luar Biasa PBNU
"Banyak yang menjadi saksi, di mana ada kampung (desa atau kota) yang Shalawat Nariyahnya dilaksanakan oleh masyarakat secara rutin dan bersungguh-sungguh, maka jumlah jamaah Jumatnya meningkat secara tiba-tiba. Bukan itu saja, lahir pula sebuah kesadaran yang kemudian menjelma semacam pertahanan yang sanggup menangkal berbagai macam ideologi berbahaya. Apalagi saat ini banyak warga yang sudah termakan oleh pengaruh ideologi-ideologi non-NU," terang Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, Situbondo ini.
Lebih dari itu, lanjut Ra Kholil, pembacaaan 1 miliar Shalawat Nariyah secara serentak juga bisa menjadi penangkal kerusakan. Sebab saat ini semua sarana yang seharusnya digunakan untuk perbaikan-perbaikan, justru digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menabar kerusakan-kerusakan.
"Namun pantang bagi kita (Nahdlyin) untuk berkecil hati. Karena dari zaman ke zaman, sejarah membuktikan betapa pertolongan Allah, Syafaat Rasulullah, dan Karomah para Waliyullah adalah segala-galanya," imbuh mantu almarhum Kyai Sufyan asal Situbondo ini.
Ra Kholil berharap kegiatan Shalawat Nariyah ini tidak hanya terlaksana sekali dan selesai. Namun harus menjadi momentum untuk diinstruksikan lebih lanjut kepada warga dan pengurus NU di semua tingkatan agar secara rutin dan kontinyu dilakukan, baik mingguan atau bulanan.
PBNU Shalawat Nariyah Ra Kholil