Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melepas maskernya sebelum berbicara pada kampanye pertamanya usai diagnosis COVID-19 di Gedung Putih pada hari Sabtu. (Foto: Tom Brenner / Reuters)
Washington, Jurnas.com - Maroko dan Israel telah mencapai kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS). Maroko negara Arab keempat setelah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Sudan yang menyetujui kesepakatan normalisasi dengan rezim Tel Aviv sejak Agustus.
Dilansir dari Press TV, Kesepakatan normaliasai hubungan kedua negara tersebut diumumkan Presiden AS, Donald Trump di akun Twitternya. Dia mengatakan, perjanjian tersebut akan menjadi terobosan besar-besaran untuk perdamaian di Timur Tengah.
"Terobosan sejarah lain hari ini! Dua teman Besar kita Israel dan Kerajaan Maroko telah menyetujui hubungan diplomatik penuh - sebuah terobosan besar untuk perdamaian di Timur Tengah!," kicau Trump di akun Twitternya, Kamis (10/12).
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump menyegel perjanjian itu dalam percakapan telepon dengan Raja Maroko, Mohammed VI.
Itu mengutip raja Maroko yang mengatakan bahwa perjanjian itu bertujuan untuk melanjutkan hubungan diplomatik antara Maroko dan Israel dan memperluas kerja sama ekonomi dan budaya untuk memajukan stabilitas regional.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Trump yang akan meninggalkan jabatannya pada 20 Januari setuju untuk mengakui kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang diperebutkan.
Maroko mencaplok wilayah Sahara Barat yang luas, bekas koloni Spanyol, pada tahun 1975 dan sejak itu berkonflik dengan Front Polisario yang didukung Aljazair, sebuah gerakan yang berupaya mendirikan negara merdeka di wilayah tersebut dan mengakhiri kehadiran Maroko di sana.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Negara Arab Afrika Barat saat ini menguasai 80 persen wilayah, termasuk deposit fosfat dan perairan penangkapan ikan.
"Presiden Amerika menegaskan kembali dukungannya untuk proposal otonomi Maroko yang serius, kredibel, dan realistis sebagai satu-satunya dasar untuk solusi yang adil dan abadi atas sengketa atas wilayah Sahara Barat," kata pernyataan Gedung Putih.
"Ini menekankan bahwa Trump mengakui kedaulatan Maroko atas seluruh wilayah Sahara Barat," sambungnya.
Di bawah perjanjian tersebut, Rabat akan membangun hubungan diplomatik penuh dan melanjutkan kontak resmi dengan Tel Aviv dan memberikannya overflight. Ini juga akan mengarahkan penerbangan ke dan dari Israel untuk semua orang Israel.
"Mereka akan segera membuka kembali kantor penghubung mereka di Rabat dan Tel Aviv dengan maksud untuk membuka kedutaan. Dan mereka akan mempromosikan kerjasama ekonomi antara perusahaan Israel dan Maroko," kata penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner dikutip Reuters.
Secara terpisah, pengadilan kerajaan Maroko mengatakan dalam sebuah pernyataan, raja sudah memberi tahu Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam panggilan telepon sebelumnya bahwa Rabat akan mendukung apa yang disebut solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
KEYWORD :Maroko Israel Normalisasi Hubungan Negara Amerika Serikat Donald Trump