Jum'at, 27/12/2024 09:54 WIB

AS Sanksi Turki atas Sistem Pertahanan Rudal Rusia

AS sudah berselisih selama lebih dari setahun atas akuisisi Turki dari Rusia atas sistem pertahanan rudal S-400, bersama dengan tindakan Turki di Suriah, konflik antara Armenia dan Azerbaijan dan di Mediterania timur.

sistem rudal pertahanan udara S-400 canggih di lokasi yang dirahasiakan di Rusia. (Foto oleh kantor berita Sputnik)

Washington, Jurnas.comAmerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi terhadap Turki atas pembelian sistem pertahanan udara Rusia. Sanksi tersebut datang kurang dua bulang sebelum presiden terpiluh Joe Biden menjabat. 

Dilansir dari Arab News, AS sudah berselisih selama lebih dari setahun atas akuisisi Turki dari Rusia atas sistem pertahanan rudal S-400, bersama dengan tindakan Turki di Suriah, konflik antara Armenia dan Azerbaijan dan di Mediterania timur.

AS sebelumnya telah mengusir Turki dari pengembangan dan program pelatihan pesawat tempur siluman F-35 atas pembelian tersebut, tetapi tidak mengambil langkah lebih lanjut meskipun ada peringatan terus-menerus dari para pejabat Amerika yang telah lama mengeluh tentang pembelian S-400, yang mereka katakan tidak kompatibel dengan peralatan NATO dan potensi ancaman bagi keamanan sekutu.

"AS menjelaskan kepada Turki pada tingkat tertinggi dan dalam banyak kesempatan bahwa pembelian sistem S-400 akan membahayakan keamanan teknologi dan personel militer AS dan memberikan dana yang besar untuk sektor pertahanan Rusia, serta akses Rusia ke angkatan bersenjata Turki dan industri pertahanan," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.

"Turki tetap memutuskan untuk melanjutkan dengan pengadaan dan pengujian S-400, meskipun ketersediaan alternatif, sistem yang dapat dioperasikan NATO untuk memenuhi persyaratan pertahanannya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Dia mendesak Turki segera menyelesaikan masalah S-400 dengan berkoordinasi dengan AS. "Turki adalah Sekutu yang berharga dan mitra keamanan regional yang penting bagi AS, dan kami berusaha untuk melanjutkan sejarah kerja sama sektor pertahanan produktif selama puluhan tahun dengan menghilangkan hambatan kepemilikan S-400 Turki sesegera mungkin," ujarnya.

Sanksi tersebut menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki, Badan Pengadaan Militer Turki, yang ketuanya Ismail Demir dan tiga pejabat senior lainnya.

Sanksi tersebut memblokir aset keempat pejabat itu di yurisdiksi AS dan melarang mereka masuk ke AS. Sanksi juga termasuk larangan sebagian besar izin ekspor, pinjaman dan kredit ke badan tersebut.

AS menunda penerapan sanksi hukuman di luar program tempur selama berbulan-bulan, sebagian untuk memberi waktu kepada pejabat Turki mempertimbangkan kembali penempatan S-400  dan karena hubungan pribadi Presiden Donald Trump dengan Recep Tayyip Erdogan.

Beberapa bulan terakhir Turki melakukan pengujian sistem yang menarik kritik dari Kongres dan pihak lain yang menuntut instruman Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), yang mengamanatkan hukuman untuk transaksi yang dianggap berbahaya bagi kepentingan AS.

Turki menguji sistem pertahanan rudal pada Oktober untuk pertama kalinya, yang menuai kecaman dari Pentagon.

Ankara mengatakan pihaknya terpaksa membeli sistem Rusia karena AS menolak untuk menjualnya rudal Patriot buatan Amerika. Pemerintah Turki juga telah menunjuk pada apa yang dianggap sebagai standar ganda, karena anggota NATO Yunani menggunakan rudal buatan Rusia.

KEYWORD :

Turki S-400 Rusia Amerika Serikat Donald Trump Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :