kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Perkumpulan Sahabat Peduli Bangsa Maju (PSPBM), lembaga yang menaungi Gerakan Pakai Masker (GPM) dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama pada Kamis (10/12) lalu.
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono mengatakan upaya penanggulangan pandemi digambarkan seperti keju swis, yang mana setiap intervensi (lapisan) memiliki kekurangan (lubang) atau celah. Maka dari itu, amatlah diperlukan upaya yang berlapis-lapis untuk menutupi celah (lubang) tersebut.
Hal itu disampaikan Sigit usai menandatangani kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersinergi dengan Perkumpulan Sahabat Peduli Bangsa Maju (PSPBM), lembaga yang menaungi Gerakan Pakai Masker (GPM) dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama pada Kamis (10/12) lalu.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan sebagai salah satu langkah Pemrov DKI untuk mengurangi sebaran penularan Covid-19 di wilayah DKI, yakni dengan cara mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya disiplin memakai masker dengan benar serta mematuhi protokol kesehatan lainnya seperti menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir (3 M: Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir).
Kolaborasi yang akan dilakukan oleh Pemrov DKI dan GPM ini meliputi program Penyuluh untuk Penyuluh (PuP), edukasi masyarakat melalui videotron, video di bus Transjakarta, MRT, dan LRT. Selain itu, edukasi pada masyarakat ini juga akan dilakukan secara digital melalui sosial media Pemprov DKI.
Menurut Sigit, GPM hadir untuk mengisi celah tersebut dengan cara kampanye publik yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar sadar dengan tanggung jawab personalnya, yakni untuk tetap disiplin pakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.
Pemprov DKI Sudah Terima 149 Aduan Terkait THR
"Salah satu kunci keberhasilan mengatasi pandemi ini adalah dengan mengubah kebiasaan masyarakat. Perubahan perilaku ini dapat menyelamatkan nyawa. Sebab dengan memakai masker dengan benar kita sudah dapat mencegah penularan virus sampai 75%," katanya.
"Dan kalau kita juga disiplin menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, maka kita dapat menghindari penularan virus sampai 90%. Kalau perubahan perilaku dengan menjalankan secara disiplin 3M dapat dijalankan masyarakat, maka hal itu tentu akan berimbas pada penyelamatan ekonomi. Karena jika pandemi ini berakhir, maka ekonomi kita juga akan terselamatkan."
Sejalan dengan hal tersebut, Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan, sampai saat ini DKI Jakarta terus melakukan berbagai inisiatif guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melaui beberapa programnya, serta secara intens melakukan penyuluhan kepada masyarakat berbagai kluster.
Sri Haryati berharap dengan kolaborasi yang dilakukan dengan GPM ini, masyarakat dapat teredukasi, memahami, dan mengerti akan pentingnya disiplin protokol kesehatan dan penggunaan masker secara benar. Dengan adaptasi kebiasaan baru ini, kita semua dapat memutus penyebaran Covid-19 secara masif sampai kita mendapatkan vaksin
"Kolaborasi semacam ini juga akan dilakukan Pemprov DKI dengan berbagai pihak lainnya. Untuk itu, Sri mengatakan kepada semua pihak untuk terus bergerak bersama, terus berinovasi dalam hal edukasi pada masyarakat guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.
KEYWORD :Pemprov DKI Gerakan Pakai Masker Protokol Kesehatan