Ketua Bidang OKP Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Muhammad Syarif Hidayatullah.
Makassar, Jurnas.com - Sebanyak dua orang yang diduga teroris jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tewas saat ditangkap tim gabungan Detasemen 88 Antiteror Polri bersama tim Gegana Polda Sulsel dan aparat Polrestabes Makassar di Jalan Boulevard, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu (6/1).
Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua Bidang OKP Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Muhammad Syarif Hidayatullah. Menurutnya, peristiwa ini menunjukkan bahwa radikalisme dan terorisme sudah menyebar ke daerah-daerah di Indonesia.
"Radikalisme dan terorisme itu masih ada. Bahkan jaringannya sudah menyebar ke daerah-daerah di Indonesia, tak terkecuali Sulawesi Selatan. Penangkapan dan penembakan dua orang terduga teroris di Sulsel itu menjadi salah satu buktinya," ungkap Syarif di Jakarta, Minggu (10/1).
Syarif yang juga merupakan seorang pemuda asal Timur Indonesia ini berharap pemerintah meningkatkan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat dalam upaya mencegah pemahaman radikalisme dan terorisme.
"Selain upaya penangkapan dan penindakan kelompok radikalisme dan terorisme, penting juga melakukan pendidikan penguatan wawasan kebangsaan dalam membangun rasa nasionalisme dan rasa memliki peduli terhadap NKRI kepada masyarakat sampai ke daerah-daerah," ujarnya.
Di akhir keterangan persnya, ia menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga stabilitas NKRI.
"Bukan tidak mungkin di setiap daerah itu ada benih-benih radikalisme dan jejaring terorisme. Mereka akan melakukan provokasi, juga menakut-nakuti masyarakat untuk merusak stabilitas daerah dan negara kita. Olehnya itu mari kita jaga bersama stabilitas NKRI," tutup mantan Ketua PKC PMII Sulsel ini.
Jamaah Ansharut Daulah Teroris Silawesi Selatan PB PMII Muhammad Syarif Hidayatullah