Moskow - Margarita Simonyan geram. Ia heran dengan kebijakan Natwest Bank yang membekukan akun rekening milik jaringan televisi RT (Russia Today) di Inggris dengan alasan yang tidak cukup logis.
Simonyan, Pemimpin Redaksi RT, lantas mengunggah kegeramannya lewat twitter, yang mengatakan pembekuan tersebut sungguh-sungguh sebuah serangan terhadap kebebasan berbicara. Keputusan Natwest Bank tersebut mulai berlaku pada bulan Desember, dan ditulis oleh Simonyan pada Senin (17/10) pagi melalui akun twitternya.
"Rekening kami di Inggris telah diblokir. Semua dari mereka. Tidak ada pembahasan dalam keputusan tersebut. Serangan atas kebebasan berbicara!" tulis Simonyan dalam lanjutan twetnya, seperti dikutip dari aljazeera, Selasa (18/10).
Lulusan Kuban State University itu juga mengunggah salinan surat pengumuman melalui laman RT. Dalam surat tersebut, pihak bank mengatakan bahwa keputusan untuk menutup akun tersebut adalah final dan "tidak ada pembahasan diskusi lainnya yang menyangkut soal tersebut".
Namun, dalam sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan pada hari Senin (17/10), NatWest mengatakan akan "meninjau situasi" dan siap melakukan pembahasan dengan RT.
"Kami sedang mengkaji situasi dan menghubungi pelanggan untuk membahas ini lebih lanjut. Rekening bank tetap terbuka dan masih akan beroperasi," demikian lanjutan rilis Natwest.
Kebijakan Natwest ditempuh sejak seminggu setelah anggota parlemen Inggris bertemu untuk membahas kampanye pemboman Rusia di kota Suriah dari Aleppo, yang menyerukan perlunya sanksi baru terhadap Rusia. Menteri Luar Negeri Inggris, Brois Johnson, juga membahas kemungkinan sanksi baru terhadap Moskow selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, pada hari Minggu (16/10).
Pemerintah Inggris adalah pemegang saham mayoritas di Royal Bank of Scotland, sebuah konsorsium yang juga memiliki Natwest Bank. Sementara itu, RT adalah jaringan televisi dimana pemerintah Rusia juga memiliki sahamnya di sana.
Langkah-langkah yang diambil oleh Natwest Bank, memancing komentar petinggi-petinggi Rusia untuk ikut meramaikan situasi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, langsung berkomentar pedas soal tersebut melalui laman facebooknya. Menurut Zakharova, Inggris telah mengabaikan komitmennya dalam soal kebebasan berekspresi.
Sementara ini memang belum terbukti keterlibatan pemerintah Inggris. Menurut Paul Goode, dosen politik senior Rusia di Universitas Bath, menyatakan keputusan tersebut bisa mengakibatkan tindakan timbal balik yang akan ditempuh oleh lembaga Rusia terhadap outlet UK.
"Melajunya framing pers Rusia dengan Natwest sebagai awal dari babak baru sanksi Barat, meskipun Departemen Keuangan menolak," kata Goode.
KEYWORD :jurnas moskow rusia inggris natwest bank russia today babak baru sanksi eropa amerika marg