![Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa program Sekolah Penggerak bukan untuk menciptakan stereotip sekolah-sekolah unggulan.](https://www.jurnas.com/images/posts/1/2020/2020-11-06/4af125728da1c1c82cc6396a9ab514a0_1.jpeg)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meninjau salah satu sekolah di Palu, Sulteng (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa program Sekolah Penggerak bukan untuk menciptakan stereotip sekolah-sekolah unggulan.
Pasalnya, program transformasi mutu sekolah yang berlangsung selama tiga tahun ajaran ini melingkupi seluruh kategori sekolah, baik negeri maupun swasta.
Mendikbud menargetkan nantinya 100 persen sekolah se-Indonesia bisa menjadi Sekolah Penggerak.
"Program Sekolah Penggerak bukan sekolah unggulan. Karena targetnya 100 persen sekolah jadi Sekolah Penggerak. Tentunya harus bergilir," kata Mendikbud Nadiem dalam konferensi pers pada Senin (1/2).
"Inilah kenapa kami tidak memilih yang sudah unggul, tapi sekolah di berbagai macam tahap. Kami benar-benar dari sisi geografi sangat variatif," sambung dia.
Mendikbud juga menggarisbawahi pemerintah pusat hanya akan memilih sekolah yang memiliki minat dan kemauan untuk melakukan transformasi pembelajaran, sebab tantangan yang dihadapi akan berat.
"Kami hati-hati memilih berdasarkan minat dan kemauan masing-maisng kepala sekolah. Tidak hanya negeri, namun juga swasta. Dan yang kami ukur seberapa jauh mereka berkembang," terang Mendikbud.
Untuk tahun pertama, Mendikbud mengatakan Sekolah Penggerak akan melibatkan 2.500 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 110 kabupaten/kota. Tahun kedua jumlahnya meningkat menjadi 10.000 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 250 kabupaten/kota yang dilibatkan.
"Untuk tahun ajaran 2023/2024 kita akan libatkan 20.000 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 514 kab/kota. Selanjutnya sampai 100 persen satuan pendidikan menjadi Sekolah Penggerak," ujar dia.
KEYWORD :Episode 7 Merdeka Belajar Sekolah Penggerak Mendikbud Nadiem Anwar Makarim