Presiden Joe Biden menandatangani eksekutif di Oval, 20 Januari 2021 di Washington, DC. (Foto: Doknet)
Washington, Jurnas.com - Anggota parlemen dari fraksi Demokrat menyetujui proposal stimulus pemulihan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, sebesar US$1,9 triliun.
Dengan hasil pemungutan suara partai 219-209, Dewan Perwakilan Rakyat meloloskan rencana anggaran, setelah Senat menyetujuinya dalam pemungutan suara sebelum fajar. Wakil Presiden Kamala Harris memberikan pemungutan suara untuk pertama kalinya di Senat.
Pembicara Nancy Pelosi memperkirakan undang-undang bantuan Covid-19 terakhir dapat disahkan Kongres sebelum 15 Maret, ketika tunjangan pengangguran khusus yang ditambahkan selama pandemi berakhir.
Bertemu di Gedung Putih, Biden dan para petinggi Demokrat mengatakan mereka ingin memberlakukan paket bantuan besar-besaran secepat mungkin, untuk melawan pandemi yang telah menewaskan lebih dari 450.000 orang Amerika dan menyebabkan jutaan pengangguran.
Biden mengatakan dia terbuka untuk berkompromi dengan Partai Republik selama mereka tidak memperlambat segalanya.
"Jika saya harus memilih antara mendapatkan bantuan sekarang juga kepada orang Amerika yang sangat menderita dan terjebak dalam negosiasi yang panjang, itu pilihan yang mudah. Saya akan membantu orang-orang Amerika yang terluka sekarang," tegas Biden dikutip dari Reuters pada Minggu (7/2).
Partai Republik sebelumnya telah memberikan paket bantuan US$600 miliar, hanya sepertiga dari rencana Demokrat. Namun sejumlah tokoh senior Demokrat seperti Larry Summers, memperingatkan bahwa Biden mungkin menghabiskan terlalu banyak uang.
Joe Biden Amerika Serikat Stimulus Ekonomi Parlemen Demokrat