Warga Tunisia dan turis mengenakan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap pandemi Covid-19 di Soussa, Tunisia pada 05 Oktober 2020 [Yassine Gaidi / Anadolu Agency]
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pariwisata melaporkan penurunan 80 persen dalam jumlah wisatawan ke Tunisia tahun lalu. Hanya dua juta orang yang mengunjungi negara Afrika Utara itu, dibandingkan dengan 9,5 juta pada 2019 lalu.
Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan dari pariwisata. Sektor ini turun menjadi sekitar 2 miliar dinar Tunisia (sekitar $ 732 juta) selama tahun lalu, dibandingkan dengan sekitar 5,6 miliar dinar pada 2019 (sekitar $ 2 miliar). Kementerian mengaitkan penurunan ini dengan pandemi virus korona.
Afif Kchouk, Presiden Observatorium Pariwisata Tunisia (OTT), mengatakan bahwa dia memperkirakan kesulitan berlanjut selama tahun ini.
Serikat Buruh Tunisia Desak Penunjukkan PM Baru
Sebagai tujuan wisata, tambahnya, Tunisia akan kehilangan sebagian besar pengunjungnya dari Eropa. Dia menekankan bahwa pariwisata domestik tidak akan mengimbangi defisit besar yang tercatat dalam hal jumlah kedatangan di hotspot wisata di negara tersebut.
Menurut Khaled Fakhfekh, dari Asosiasi Hotel Tunisia, 90 persen hotel turis Tunisia telah ditutup. Meskipun 10 persen sisanya terus menerima wisatawan, tingkat hunian mereka rendah.
Organisasi Pariwisata Dunia memperkirakan jumlah wisatawan di seluruh dunia turun 74 persen tahun lalu karena krisis virus corona. Pendapatan sektor ini turun sekitar $ 1,3 triliun.
Lawan Covid, Tunisia Mulai Vaksinasi Warga
Jumlah Wisatawan Pemerintah Tunisia Imbas Covid-19 Sektor Wisata