Rabu, 04/12/2024 16:28 WIB

Alasan Mendikbud Kuatkan D-4: Jawab Kebutuhan Industri

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menekankan bahwa tujuan dari program penguatan pendidikan jenjang sarjana terapan (D-4) adalah memfasilitasi peserta didik

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menekankan bahwa tujuan dari program penguatan pendidikan jenjang sarjana terapan (D-4) adalah memfasilitasi peserta didik untuk tidak hanya terampil di bidang yang dipelajari, tetapi memiliki kemampuan untuk menjadi creator, innovator, manager, bahkan pemimpin yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Setelah mendapatkan pengetahuan dan keahlian technical di jenjang pendidikan D3, pendidikan sarjana terapan atau D-4 sebagai jawaban atas kebutuhan industri akan melatih peserta didik, mengembangkan karakter adaptif, kreatif, dan cerdas," jelas Mendikbud dalam keterangannya pada Minggu (28/2).

Dijelaskan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto, kelebihan program sarjana terapan (D4) dengan kompetensi yang terdiri dari 60 persen praktek dan 40 persen teori, yaitu lulusan mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan industri saat ini.

Dia menyebut terdapat perbedaan antara D-3 dengan D-4. Sarjana terapan memiliki kelebihan di mana softskill yang akan didapatkan lebih banyak, karena memiliki kesempatan satu tahun magang di industri serta melakukan project based learning bersama dengan industri. Hal ini sebagai bentuk komitmen Ditjen Diksi dalam memaksimalkan potensi peserta didik.

Selain dari program sarjana terapan, Wikan juga menjabarkan program SMK-D2 Fast Track. Program ini merupakan pernikahan antara SMK dengan Politeknik/Kampus Vokasi yang nantinya diberikan Dual System.

"Jadi nantinya SMK ditambahi tiga semester magang, sistemnya nanti Dual System yaitu adalah mereka dapat kuliah sambil magang, system ini juga digunakan oleh Negara Jerman," tutur Wikan.

Wikan menekankan agar konsep link and match dapat semaksimal mungkin diterapkan pada jenjang sarjana terapan dan SMK-D2 fast track.

"Intinya link and match tidak hanya sekedar MoU saja, banyak yang akan dilakukan seperti kurikulum bersama, sertifikasi, pengajarnya pun dari industri, dan magang juga menjadi hal yang penting," tegas Wikan.

KEYWORD :

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim Sarjana Terapan Wikan Sakarinto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :