Kamis, 26/12/2024 17:04 WIB

Bom Makassar, Sekjen PDIP: Ideologi Kegelapan Merusak Sendi-sendi Kerukunan Bangsa

Tak ada ruang bagi intoleransi, radikalisme dan terorisme

Suasana usai terjadi ledakan diduga bom bunuh diri di Gereja Kartedral Makassar (Foto: Potongan video)

Jakarta, Jurnas.com - PDI Perjuangan mengutuk keras atas tindakan biadab anti kemanusiaan yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, apa yang terjadi di Makassar, ditinjau dari motifnya, tidak terlepas dari bom bunuh diri yang pernah terjadi di Kota Surabaya yang dilakukan oleh satu keluarga yang terjadi pada bulan Mei 2018 yang lalu.

Dengan mengingat dampak yang luas terhadap kemanusiaan, kata Hasto, apa yang terjadi kembali menyadarkan seluruh bangsa Indonesia bahwa persoalan intoleransi, radikalisme, terorisme, dan berbagai ujaran kebencian harus diatasi lebih sungguh-sungguh melalui pendekatan budaya, pendidikan, kebudayaan, politik, sosial, dan hukum.

"Bagaimanapun ideologi kegelapan dengan membenci sesama umat manusia telah merusak sendi-sendi kerukunan bangsa. Semua pendekatan harus ditempuh agar perikehidupan bangsa berdasarkan Pancasila benar-benar menjadi jiwa bangsa, dan tidak memberi ruang sedikitpun bagi berkembangnya intoleransi, radikalisme dan terorisme," jelas Hasto.

Kata Hasto, Partai mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu menangkal ideologi kegelapan tersebut.

Di Nusantara tercinta ini, kata Hasto, penuh dengan nilai-nilai keutamaan yang merawat dan menghormati kehidupan. Semua agama dan kepercayaan kepada Tuhan mengajarkan kebaikan, hidup rukun, toleransi, dan hormat menghormati.

"Dengan sikap tegas terhadap ideologi anti kemanusiaan tersebut, maka Indonesia yang bersatu, damai, toleran akan dijaga dan terhindar dari berbagai persoalan perpecahan sebagaimana terjadi di Irak dan Siriah," tuntas Hasto.

KEYWORD :

bom bunuh diri terorisme radikalisme Hasto Kristiyanto PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :