Herwin Wijaya | Senin, 31/10/2016 16:08 WIB
Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, akan mengerahkan 18 ribu pasukan gabungan Polri guna mengamankan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta 4 November 2016. Pasukan akan disiagakan di pusat aksi, di antaranya Istana Presiden dan Gedung DPR/MPR.
"Total semua ada 18.000 pasukan gabungan," kata Jenderal Tito, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, saat mengecek kesiapan Korbrimob dalam mengamankan rencana aksi demonstrasi Jumat mendatang.
Pasukan gabungan Polri itu akan disiagakan di beberapa titik yang menjadi pusat aksi unjuk rasa di wilayah Jakarta, di antaranya Istana Presiden dan Gedung DPR/MPR.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa.
Kapolri pun meminta masyarakat untuk menghindari beberapa ruas jalan yang dilewati dan digunakan untuk aksi unjuk rasa. "Tetap aktifitas seperti biasa. Tapi hindari lokasi-lokasi pendemo, karena bakal macet di sana," katanya.
Tito juga mengatakan, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan pesan dan berita yang beredar di media sosial dan media daring yang kredibilitasnya diragukan. Netizen juga diimbau untuk tidak meneruskan atau membagi konten medsos dan berita yang mengandung unsur provokasi.
"Jangan mudah terprovokasi medsos karena medsos ini tidak bertuan (tidak diketahui sumbernya)," katanya.
Ia meminta massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa agar berunjuk rasa dengan tertib dan damai.
Kapolri pun menginstruksikan jajaran Brimob agar melindungi para demonstran yang mengikuti aksi unjuk rasa.
Beberapa ormas Islam berencana akan mengadakan unjuk rasa menuntut adanya tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama yang akan digelar di Jakarta Pusat di antaranya di Balai Kota, Istana Presiden, Monumen Nasional dan beberapa daerah lain di antaranya Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi dan Tangerang, pada 4 November 2016.
KEYWORD :
aksi demontrasi protes ahok Kapolri