KWT Sri Rejeki. (Foto: Ist)
Rembang, Jurnas.com - Siapa bilang limbah tidak dapat dimanfaatkan dan diolah dengan baik, bahkan menjadi produk olahan yang bernilai jual tinggi. Seperti yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki di Desa Sriombo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah sukses membuat produk olahan dari limbah gedebog pisang yang bernilai tinggi bahkan menghasilkan keuntungan yang berlimpah.
Selain memiliki nilai jual ternyata produk olahan gedebog pisang dengan nama D’bog Chrispy yang unik ini, mengundang perhatian media lokal maupun nasional untuk memviralkannya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan dalam menghadapi wabah Covid-19, pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik.
"Sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional," ujar Mentan Syahrul.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama.
Tingkatkan Produksi Padi Musim Kemarau, Kementan Siap Latih Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian
"Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen,” tegas Dedi.
Berawal dari februari tahun 2021 KWT Sri Rejeki memiliki rencana melakukan praktek olahan makanan B2SA atau berimbang, bergizi seimbang dan aman. Nuril Anwar selaku Penyuluh pendamping memberikan tantangan kepada kelompok tersebut untuk membuat produk yang nantinya akan menjadi ikon Desa Sriombo.
Syarat produk harus berbahan dasar spesial lokalita, murah, mudah didapat, yang kesemuanya itu merupakan syarat mutlak untuk membangun brand image lokal.
Karena saat ini sedang marak ekspor gedebog pisang ke Negara Korea dan Jepang sebagai bahan baku alat kosmetik dan jamu, maka dari itulah muncul ide untuk mengolah bahan limbah tersebut.
Memang tak lazim gedebog dimasak untuk makanan manusia. Selama ini gedebog pisang dibuang begitu saja, hal ini yang membuat KWT Sri Rejeki dan Nuril Anwar bersemangat untuk melakukan inovasi dengan memanfaatkan limbang samping pohon pisang.
Setelah melalui beberapa kali eksperimen untuk mendapatkan resep yang tepat dan cocok, disertai dengan study literatur dan googling, maka ditetapkanlah D’bog Chrispy sebagai produk olahan special lokalita KWT Sri Rejeki Desa Sriombo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.
Ternyata gedebog pisang memiliki kandungan gizi dan manfaat yang luar biasa, diantaranya sebagai detoksifikasi sistem pencernaan, mengobati batu ginjal dan Infeksi saluran kencing, menurunkan berat badan, mengontrol kolesterol dan tekanan darah serta menyembuhkan asam lambung. Jadi lengkap sudah kandungan dan manfaat produk D’bog Chrispy ini.
Belum genap satu bulan launching, product D’bog Chrispy telah tembus order mencapai 2000 pcs. Saat ini orderan terus mengalir, bahkan dari DPR RI pusat menginginkan order D’bog Chrispy sebanyak 500 pcs dalam waktu satu minggu ke depan.
Respon positif yang sangat menggembirakan membuat D’bog Chrispy semakin viral, beberapa stasiun radio dan televisi telah meliput, diantaranya Radio R2B Rembang, Radio Swara Pantura Rembang, MNC TV, Trans 7, GTV, TVRI Jawa tengah dan TVRI Yogyakarta.
Pencapaian ini tak lantas membuat KWT Sri Rejeki cepat berpuas diri, hal ini justru memacu semangat semua anggotanya terus berinovasi. Dengan viralnya D’bog Chrispy ini maka tantangan kepada KWT Sri Rejeki semakin tinggi.
"Alhamdulillah semua tantangan ini telah terjawab dengan hadirnya produk produk unggulan lainnya seperti D’terong Chripsy, D’Pare Chrispy, D’Bayam Chripsy, D’Krai Chrispy dan D’Waluh Chrispy. Sungguh tidak dapat diungkapkan dengan kata, kunci utama yang kita pegang adalah kekompakan dan koordinasi dari hulu hingga hilir, semua berperan dan tidak baperan. Support dari pemerintah desa, BPP, Dinas Pertanian, Kecamatan dan Stakeholder lainnya membuat kinerja ini kian nyata," ujar Nien Larasati, Ketua KWT Sri Rejeki dengan wajah sumringah.
Dalam sehari omzet KWT ini mencapai jutaan rupiah, bahkan KWT Sri Rejeki juga dapat mengupah lima anggotanya yang dipilih sebagai tim produksinya. Hal ini sangat membanggakan melihat pekerjaan mereka sehari hari yang hanya pengangguran tanpa imbalan, sekarang telah mengangkat derajat kehidupan mereka.
Sebagai penyuluh pendamping, Nuril Anwar membantu untuk promosi melakukan pendekatan ke tokoh masyarakat, pejabat dan memanfaatkan sosial media untuk menjaring para millenial untuk promosi.
"Saya telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Rembang untuk memfasilitasi pemberian izin PIRT dan halal secara mudah dan cepat. Semoga dengan hadirnya D’bog Chrispy ini akan mengangkat dan mengharumkan Kecamatan Lasem pada khususnya dan Kabupaten Rembang pada umumnya. Mari kita bersama terus gaungkan “BELA BELI PRODUK UMKM LOKAL,”tukas Nuril.
KEYWORD :Gedebog Pisang KWT Sri Rejeki Dedi Nursyamsi Syahrul Yasin Limpo
